Dua Nasihat Penting Ketua Umum PP Pergunu

 
Dua Nasihat Penting Ketua Umum PP Pergunu

LADUNI.ID - Hari pertama lawatan KH Asep Saifuddin Chalim ke Mesir pada Senin, 29 Oktober 2018 adalah menemui beberapa pengajar asli dari Mesir yang pernah menjadi native dan mengajar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, diantaranya syech Abdul Wafa dan Syech Ibrahim. 

Pada siang hari selepas dzuhur, diadakan pertemuan dengan alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang sedang menuntut ilmu di Kairo, Mesir. Untuk mempersatukan ikatan emosional antar para alumni adalah dengan dibentuknya Himpunan Alumni Amanatul Ummah (HIMMAH) cabang Mesir. 

Dalam pertemuan tersebut, KH Asep memberikan dua nasihat, diantaranya menyadur Ayat Qur'an yang dibacakan oleh qori saat membuka acara. 

Adapun pesan pertama yang disampaikan oleh KH Asep adalah tentang menjaga ketakwaan, kemudian tentang memperdalam ilmu agama.

"Mendapatkan ilmu agama bukan hanya dipermukaan, tetapi didalami untuk pemahaman yang lebih sehingga tidak salah paham," demikian sebut KH. Asep.

Ekspresi dari iman adalah bertakwa, bertakwa dalam keilmuan. I'timadun nafsi asassun najah, percaya diri dalam menuntut ilmu adalah sumber keberhasilan. 

Oleh sebab itu, Jangan lupa dengan sholat malam, bersholat malam lah di akhir malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh. Yang meminta ampunan akan diampuni, yang berdo'a maka akan dikabulkan permintaannya. 

"Jika selalu sholat malam maka akan selalu sehat," terangnya.

Dalam pertemuan dengan HIMMAH, Syech Abdul Hadi juga turut menyampaikan beberapa pesan penting bagi mahasiswa alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Syech Abdul Hadi menyampaikan kebahagiaan yang tiada terkira dengan kehadiran KH Asep Saifuddin bersama rombongan ke Mesir. 

Syech Abd Hadi menyampaikan, bagaimana kehadiran ulama dari Indonesia seperti membawa susasana Indonesia ke Mesir, bila musim hujan, maka setiap sore selalu hujan. Begitu juga hari ini, seakan bercurah-curah kebaikan yang diterima oleh seluruh warga Mesir. Semoga kedatangan KH Asep beserta rombongan bisa membuat Mesir semakin baik dengan ilmu dan amal yang baik pula.

Sedangkan syeh Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan bahwa jika Al Azhar menjadi kiblat dunia dalam belajar ilmu-ilmu agama, tetapi Indonesia merupakan kiblat bagi dunia jika ingin belajar ilmu tentang akhlaq. (*)