Sampah Bisa Jadi Sumber Energi Alternatif

 
Sampah Bisa Jadi Sumber Energi Alternatif

LADUNI.ID,YOGYAKARTA - Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM menyelenggarakan Forum Group Discussion membahas ”Permasalahan dan Solusi Pengelolaan Sampah Perkotaan” pada Rabu (7/11)  di Heritage Place, Hotel Eastpark, Sleman. FGD ini merupakan salah satu agenda dari rangkaian acara “Timetable 1st Annual Symposium In Solid Water Refinery (1st ANSWER) Indonesian Solid Water Forum (ISWF)”.

Ir. Rani Sjamsinari, perwakilan Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, mengakui bahwa permasalahan sampah di DIY sudah terlampau banyak. Namun, ia menyebutkan penanganan untuk menyelesaikannya cenderung lambat. Rani kemudian mencontohkan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. 

“Sampah belum dipilah karena memang tidak tersedia alatnya. Kenapa tidak beli ? Anggarannya memang tidak ada. Pengelolaannya juga belum sesuai perundang-undangan, lalu SDM yang tersedia juga belum memadai,” keluh Rani sebagaimana dilansir UGM

Karena itu Rani menyarankan sebagai solusi permasalahan sampah tersebut diharapkan kepedulian terkait pengelolaan sampah bisa ditingkatkan. Selain itu, pemerintah daerah juga harus menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah. Sementara untuk para akademisi, ia berharap pengembangan riset dan teknologi pengelolaan sampah dalam skala besar maupun kecil.

“Nantinya akan sangat berarti untuk membersihkan sampah-sampah kita ke depan,” tuturnya.

Sementara itu, Dr Mochamad Syamsiro dari Centre of Waste Management and Bioenergy Universitas Janabadra, menyatakan bahwa sampah tidak hanya sebatas bagaimana cara mengelola untuk memusnahkannya saja. Namun,  sampah bisa juga menjadi sebuah energi alternatif.

“Sampah bisa menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Saat ini, di Palembang telah dikembangkan desain teknologinya bekerja sama dengan Cina,” sebutnya.

Hal itu disepakati oleh Tenno Sujarwanto, Komisaris PT Nani Wahyuni Abadi. Menurutnya, sampah bisa menjadi modal kebangkitan ekonomi Indonesia berbasis industri energi. Ia secara spesifik menunjuk pada sampah yang sudah menggunung di Indonesia.

Sampah yang sudah menggunung tersebut, sebutnya, menghasilkan gas metana kuat. Pemulung serta sapi yang biasa hadir di TPA tidak akan meliriknya karena berbahaya. Oleh karena itu, sejauh ini perusahaannya sudah berusaha untuk memanfaatkan gunung sampah tersebut menjadi sumber energi alternatif.

“Tidak perlu tiang pancang, cuma butuh air yang banyak dan teknologi yang memadai maka gunungan sampah tadi bisa menjadi pemasukan daerah,” pungkasnya.