Beruang Kutub dan Populasinya di Dunia

 
Beruang Kutub dan Populasinya di Dunia

LADUNI.ID, IPTEK- Pakar biologi Eric Regehr dari Polar Science Center di University of Washington mengatakan, hilangnya es lautan akibat perubahan iklim tetap menjadi ancaman paling utama bagi spesies beruang kutub ,tetapi seperti yang ditunjukkan dalam studi, ada variasi di mana dan kapan efek menghilangnya es laut muncul.

“Beberapa subpopulasi memang menurun, tetapi lainnya masih baik-baik saja,” ujarnya.

Hasil survei Regehr menunjukkan bahwa ada setidaknya 3.000 individu dalam subpopulasi Lautan Chukchi dengan angka kelahiran dan keselamatan anak yang baik. Kondisi ini, menurut para peneliti, disebabkan oleh keragaman spesies di Lautan Chukchi.

Regehr berkata bahwa mayoritas Lautan Chukchi dangkal dan kaya akan nutrisi karena airnya datang dari Pasifik. Hal ini membuat Lautan Chukchi sangat cocok untuk ditinggali oleh berbagai hewan liar, termasuk anjing laut yang merupakan salah satu makanan utama beruang kutub.

Pada musim panas ketika es laut paling sedikit dalam setahun, arus lautan juga membawa bangkai paus ke daratan yang memberi makan beruang kutub-beruang kutub di wilayah ini. Meski demikian, bukan berarti bahwa beruang kutub Lautan Chukchi benar-benar tidak terdampak oleh perubahan iklim.

Walaupun jumlah populasi mereka antara tahun 2008 hingga 2016 tidak jauh berbeda dengan 25 tahun yang lalu, waktu yang mereka habiskan di es laut berkurang hingga sebulan. Padahal, es laut merupakan habitat mereka untuk berburu, bermigrasi, dan beranak.

Regehr mengatakan, temuan ini adalah kabar baik untuk saat ini, tetapi bukan berarti beruang-beruang di Lautan Chukchi tidak akan terimbas oleh hilangnya es.

 “ Beruang kutub butuh es untuk memburu anjing laut, dan es diproyeksikan akan terus berkurang hingga akar masalah perubahan iklim diselesaikan,” katanya. Temuan Regehr dan kolega telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

 

Sumber: kompas.com