Soal Pembangunan Tembok AS-Meksiko, Carter Bantah Dukung Trump

 
Soal Pembangunan Tembok AS-Meksiko, Carter Bantah Dukung Trump

LADUNI.ID, Jakarta – Kontroversi wacana kembali dilakukan Donald Trump. Sebelumnya, Trum mengklaim bahwa mantan presiden negara ini (Amerika Serikat/AS) mendukung pembangunan tembok pemisah AS-Meksiko. Tapi, klaim itu dibantah oleh presiden terdahulu AS, Jimmy Carter.

Menanggapi kontroversi tersebut, Carter kemudian menegaskan, ia tidak pernah berunding sama sekali dengan Trump dalam masalah ini. Dia juga menyatakan tidak mendukung ide Trump soal pembangunan tembok di perbatasan selatan AS.

Sebelumnya, tepatnya pada hari Jumat (4/1) lalu, Trump dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih mengeluarkan sebuah statement. ”Pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko adalah proyek yang seharusnya sudah dilakukan para presiden terdahulu. Semua mereka tahu hal ini. Sebagian dari mereka bahkan mengatakan agar saya melakukannya,” kata Trump.

Klaim Trump tersebut ternyata bukan hanya Carter yang membantah, tiga mantan presiden AS juga telah membantah klaim Trump tersebut.

Dalam wawancaranya dengan Politico, Juru bicara Bill Clinton (presiden AS ke-42) menegaskan, Clinton tak pernah mendukung ide tersebut. Bahkan, kata dia, Clinton belum pernah bicara dengan Trump sejak ia diambil sumpah sebagai presiden AS.

Bukan hanya itu, juru bicara George W. Bush (presiden AS ke-43) juga menyatakan hal serupa. Barrack Obama (presiden AS ke-44), selain membantah klaim Trump, juga sempat mengkritik keras proyek pembangunan tembok perbatasan saat berpidato di Universitas Illinois.

Memang, pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko adalah salah satu janji kampanye Trump di pilpres lalu. Dia mengklaim, gagasan ini digulirkan untuk “meningkatkan keamanan umum.” Trump meminta anggaran sebesar 5,7 milyar dolar untuk proyek ini, yang segera ditolak oleh kongres AS.

Bahkan, Trump mewujudkan ancamannya untuk menutup pemerintahan usai permintaan anggaran ini tidak disahkan. Hingga kini, kondisi shutdown pemerintah AS sudah berjalan selama 2 pekan dan belum ada tindakan yang diambil terkait masalah ini.

Trump berencana berpidato untuk rakyat AS pada Selasa malam (8/1) guna menjelaskan sikapnya mempertahankan proyek pembangunan tembok pemisah.