Nasihat Mulia Habib Umar bin Hafidz tentang Orang yang Membunuh Ayahandanya

 
Nasihat Mulia Habib Umar bin Hafidz tentang Orang yang Membunuh Ayahandanya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah kesempatan, Habib Ali Al-Jufri pernah bercerita mengenai pertemuannya dengan seorang bekas penguasa yang dulu sangat zalim di Yaman. Ketika masih berkuasa orang itu telah melakukan banyak kemungkaran dengan membantai atau membunuh banyak ulama besar Hadramaut. Salah satu di antaranya yang menjadi korban adalah As-Syahid Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz, ayahanda dari Habib Umar bin Hafidz.

Habib Ali Al-Jufri mengatakan, “Takdir telah membawaku untuk bertemu dengannya. Dan ketika aku menatapnya (setelah aku diberitahu siapa dia) timbul perasaan tidak suka dan merasa tidak nyaman yang luar biasa. Bahkan aku tidak mau berbicara dengannya, meskipun sekadar berdakwah sekalipun. Aku tahu sikapku ini keliru dan salah, karena memanggil orang ke jalan Allah harus diutamakan, tak peduli siapa mereka atau apa yang pernah mereka lakukan.”

Habib Ali Al-Jufri melanjutkan ceritanya, secara tiba-tiba orang tadi menghampirinya dan berkata, “Aku ingin bertaubat. Apa yang harus kulakukan?”

Dalam situasi tersebut Habib Ali Al-Jufri mengaku telah berusaha keras untuk menguasai dirinya, agar bisa menjawab permintaan orang zalim tadi dengan baik. Beliau juga telah berusaha tersenyum supaya tidak membuat orang zalim itu pergi menjauh dari kebenaran yang diinginkan.

Perasaan tidak nyaman masih mengganggu Habib Ali, bahkan setelah keluar dari majelis. Pada saat itu beliau kemudian memutuskan untuk menelepon gurunya, Sayyidil Habib Umar bin Hafidz dan menceritakan perihal orang yang ditemui itu. Lalu Habib Umar hanya bertanya,

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN