Info Harian Laduni: 12 Oktober 2023

 
Info Harian Laduni: 12 Oktober 2023

Laduni.ID, Jakarta - Bertepatan dengan tanggal 12 Oktober ini menjadi momentum bagi kita semua untuk mengenang kepergian KH. Anwar Ali Paculgowang. Pada saat itu juga, tepatnya pada tanggal 9 Jumadil Ula Ahad Wage 1348 H/ 12 Oktober 1929 M beliau berpulang ke Rahmatullah.

KH. Anwar Alwi lahir pada tanggal 23 Ramadhan 1291 H / 11 November 1874 di Paculgowang. Beliau merupakan putra kedua dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Alwi dan Nyai Hj. Sholihah. Saudara-saudara beliau diantaranya Nyai Waristah Alwi, Kiai Anwar Alwi, Kiai munshorif Alwi, dan Kiai Manshoer Alwi.

Dengan sikap dan kepribadian KH. Alwi yang luhur  serta telaten dalam mendidik para santri dan putra-putrinya, membuat KH. Anwar kecil semakin tekun dalam belajar. Karena semangat beliau, muncullah keinginan  dari KH. Anwar kecil untuk menggali ilmu-ilmu agama lebih dalam lagi, sehingga mendorong Anwar untuk pergi belajar di Pondok Pesantren lain. Akan tetapi, karena dirasa belum cukup usia, maka keinginan beliau itu tidak mendapat restu dari kedua orang  tuanya.

Selang beberapa tahun dan dirasa KH. Anwar sudah cukup dewasa, akhirnya kedua orang tua beliau memberikan restu kapadanya untuk memperdalam ilmu agama di Pesantren lain. Pengembaraan beliau dalam mencari ilmu ini tidak sebatas pada Pondok Pesantren di pulau jawa saja, akan tetapi ada juga yang sampai di luar Jawa, tepatnya di pulau garam, Madura.

Mengenai cara dan prinsip dakwahnya, KH. Anwar Alwi lebih cenderung memakai metode door to door system atau sistem dari rumah ke rumah. Beliau selalu bertindak bijaksana mengajak orang-orang yang belum mau melaksanakan Syari’at islam. Artinya beliau kurang setuju bila dakwah  di tengah-tengah masyarakat hanya dengan ceramah dan pengajian umum saja.

Sikap antipati beliau terhadap pemerintahan kolonial terlihat jelas setiap beliau mengadakan pengajian-pengajian baik Ngaji kuping maupun pengajian yang diselenggarakan dengan jadwal harian dan mingguan. Masyarakat sekitar Jombang sudah tahu persis bahwa beliau adalah seorang Kiai yang dengan tegas menentang kerja sama dengan segala bentuk penjajahan (non cooperatif).

Dalam mendidik dan melatih serta membimbing para santri KH. Anwar Alwi terkenal sangat telaten. Kelemah lembutan beliau dalam mendidik santri inilah yang kemudian membentuk kepribadian seorang Kiai disegani oleh para santri dan masyarakat di sekitarnya.

Karakteristik beliau yang penuh perhatian itu, bukan hanya dicurahkan kepada para santrinya dan masyarakat disekitarnya saja, tapi kepada putera-puterinya juga. Lebih-lebih dalam ikatan pendidikan, hampir seluruh putra-putrinya mendapat pendidikan langsung dari beliau. Pantas jika kelak dari salah seorang putranya yang bernama  KH. Manshoer Anwar dapat mewarisi sikap kepribadian beliau.

Untuk Biografi selengkapnya bisa dilihat disini:

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.

Mari sejenak kita bacakan Yasin dan Tahlil untuk beliau: Surat Yasin, Susunan Tahlil Singkat, dan Doa Arwa