Muslimat NU Kalbar Gelar Istighosah Qubro

 
Muslimat NU Kalbar Gelar Istighosah Qubro

LADUNI.ID, PONTIANAK - Muslimat NU Kalbar menggelar Istighosah Qubro di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya dengan tema Gerakan ibu bangsa Kalimantan Barat untuk keberlanjutan Pembangunan Nasional. Ahad, 17/3.

Dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Ibu Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid), Hj. Mursidah Thohir selaku wakil Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Kabupaten Bangkalan KH Mukhlis Mukhlisin, Gubernur Kalimantan Barat H.Sutarmidji,S.H.,M.Hum ,
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, Ketua PW NU Kalbar KH.Hildi Hamid, Rois Suriah Kalimantan Barat Syahrul Yadi
dan Seluruh Pimpinan Cabang dan PAC Muslimat NU Se-Kalimantan Barat serta Banom NU Se-Kalimantan Barat.

Dalam Sambutan Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Kalimantan Barat  Hj.Isriyah mengatakan antusias Ibu-Ibu Muslimat Se-Kalimantan Barat sangat luar biasa terhadap acara tersebut.

"Masya Allah antusias Ibu-Ibu Muslimat terhadap kegiatan ini sangat luar biasa apalgi setelah mengatahui bahwa yang akan hadir adalah Mbak Yenny Wahid. Ibu-ibu sampai melaksanakan Sholat hajat agar Mbak Yenni bisa hadir di Kalimantan Barat", ungkap Hj.Isriyah.

Ia juga berharap setelah Istighosah Qubro ini para ibu-ibu Muslimat NU tetap menjadi back up kepada ibu-ibu di masyarakat kota maupun desa tentang hal-hal positif.

Dalam kesempatan yang sama Bang Midji menegaskan bahwa dalam memilih pemimpin berdasarkan kinerja bukan dengan Fitnah.
"Jangan pilih pemimpin dengan cara-cara dan berdasarkan fitnah Karena itu akan membawa kemudaratan bagi negara," tegasnya.

Gubernur Kalimantan Barat tersebut juga mengatakan hasil kerja Jokowi sebagai Presiden selama 4 tahun lebih menjabat sangat membantu pemerintah daerah di Kalimantan Barat hingga bisa berkembang seperti saat ini.
"Sebelumnya perjalanan dari Pontianak ke Sintang 11 jam, sekarang dengan kecepatan mobil 70 kilo meter saja, dari Pontianak ke Sintang bisa 5 jam 20 menit. Jadi kita harus bersyukur atas apa yang telah dibuat pemerintah, di Era Jokowi", ungkap Bg Midji.

Sementara Yenny Wahid Ketua Pengurus Pusat Muslimat NU mengimbau warga NU tidak salah pilih dalam pilpres 2019. Yenny juga mengajak kaum perempuan memerangi hoaks selama pelaksanaan pemilu, karena dianggap bisa menimbulkan perpecahan.

"Mau jadi pendukung sini mau jadi pendukung sana yang penting adil, tidak menyebar fitnah terhadap lawan politik dan tidak menyebar hoaks karena dapat menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat dan jelas dilarang dalam Islam".

Yenny Wahid mengatakan bahwa Peran Ibu-ibu Muslimat tidak boleh diremehkan karena memiliki peranan membangun dan mendidik bangsa. Karena itu, ia meminta agar para ibu yang ada di Muslimat NU turut menentukan sikap politik.
"Ibu-ibu memiliki peranan luar biasa dalam mendidik anak bangsa, mengatur dan memastikan semua urusan di rumah tangganya berjalan dengan baik. Meskipun NU dan Muslimat NU harus netral, namun kita sebagai jamaahnya wajib berpolitik. Karena jamaah ini, akan menentukan nasib bangsa dan negara serta eksistensi NU dimasa mendatang", tegas Yenny Wahid yang bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh tersebut.

Acara tersebut di akhiri dengan Istighostah Qubro yang dipimpin langsung oleh KH.Mukhlis Mukhlisin Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Bangkalan Madura. (rika)