Gelas Bekas Minum Pengemis Tua yang Diperebutkan

 
Gelas Bekas Minum Pengemis Tua yang Diperebutkan

LADUNI.ID, Jakarta – “Assalamu’alaikum…,” terdengar salam dari pintu yang terbuka. Guru Sekumpul dan hadirin menyahut salam tersebut. Tampak seorang tua yang sekilas seperti seorang pengemis, namun hanya meminta minum.

Hal ini diceritakan oleh Kasran di Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalteng. Ia merupakan saudara iparku, dan ia masih kerabat dengan Guru Bakhiet Barabai. Cerita ini terjadi sekitar di bawah tahun 1990.

Setelah orang tua yang seperti pengemis itu singgah, kemudian beliau menyuruh saya menyerahkan segelas air ke orang tua tersebut. Begitu selesai meneguk air, orang tua itu mengucap alhamdulillah, dan menyerahkan lagi gelas yang masih ada banyak sisa airnya.

Kemudian, si orang tua mengucap terima kasih dan lalu mohon diri. Saya pun kembali ke tempat semula sambil meletakkan gelas tadi di depan saya. Lalu beliau Abah Guru Sekumpul menyuruh saya meminum air tadi. Saya pun meminumnya setegukan, sehingga masih ada sisanya.

Setelah itu, abah Guru Sekumpul bersuara bahwa barang siapa yang mau meminum air bekas orang tua tadi dipersilakan. Namun, tampaknya semua hadirin tak beranjak. Entah lah, mungkin karena air tadi bekas orang tua yang tampaknya seperti pengemis.

Abah Guru Sekumpul sesaat kemudian lalu menyuruh saya untuk menghabiskannya. Karena hormat, saya pun meneguk kembali air itu hingga habis.

Sedikit menghela nafas, beliau lalu berbicara apakah hadirin ingin tahu siapa sebenarnya orang tua yang layaknya pengemis tadi. Hadirin pun yang sedari tadi seperti terhipnotis pun lalu mengaminkan ingin tahu siapa sebenarnya orang tersebut.

Abah Guru Sekumpul kemudian berkata bahwa orang tua yang meminta air seteguk itu adalah Nabi Khidr AS. Tanpa dikomando, banyak hadirin yang berebut mengisi air kembali di gelas tersebut.