Indahnya Menjemput Jamuan Sang Ilahi
LADUNI.ID, HIKMAH- Dari Abu Hurairah Ra Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Siapa yang berpuasa di Bulan Ramadan karena keimanannya dan mengharapkan pahala dari Allah swt, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari-Muslim).
Tak ada kata yang patut diucapkan selain syukur ke Hadirat Allah swt. Rasa syukur tersebut manakala umur kita sebagai hambanya dapat dicukupkan dan disampaikan mencicipi Ramadan di tahun ini (1440 H/2019 M).
Tanpa terasa sebelas bulan telah berlalu sebagai ladang dan pembuktian amalan yang telah kita kerjakan di Ramadan tahun lalu. Berhasil atau gagal madrasah Ramadan menempa mental kita atau justru sebaliknya ‘gagal’ belajar dari Ramadan.
Kini, Ramadan datang menjelang, entah yang kesekian kali mendatangi hidup kita masing-masing, yang pasti setiap kedatangan Ramadan ada harapan bahwa kualitas pribadi kita masing-masing lebih baik dari Ramadan sebelumnya.
Dari sekian banyak bulan-bulan Hijriyah, dimulai dari Muharram hingga Dzulqaidah, Allah swt memilih Ramadan sebagai bulan yang penuh kedahsyatan.
Allah swt menjadikan Ramadan sebagai lahan yang siap untuk ditanami dan diolah dengan ragam amal yang tentunya bermanfaat kelak. Hasilnya, akan dipanen setelah Ramadan berlalu.
Sebab, Ramadan adalah jamuan Ilahi yang hadir dan singgah dalam setiap fase kehidupan umat manusia. Manakala manusia mampu memanfaatkan momentum Ramadan, maka keberuntungan kelak yang akan diraihnya.
Tidak berlebihan jika Ramadan diibaratkan sebagai tamu, yang secara berkala datang berkunjung setiap hamba-hamba yang beriman. Ia datang berselang sebelas bulan, dan bertamu selama satu bulan.
Kehadirannya tentu saja membawa makna yang berbeda-beda pula oleh masing-masing tuan rumah yang didatanginya. Hal ini tergantung pada ketulusan dan kesungguhan dalam menyambut dan menerima kehadirannya.
Bahkan, rasa kehangatan dalam kunjungan sang tamu tersebut, bisa dirasakan berbeda oleh seseorang antara tahun kemarin, tahun sekarang dan mungkin tahun-tahun yang akan datang bila masih punya kesempatan.
Berbincang masalah tamu, tentu saja Ramadan tidak mengharapkan jamuan dan pelayanan dari hamba yang dikunjungi, sebaliknya Ramadan membawa serta menawarkan suguhan limpahan rahmat kepada siapa saja yang dikunjunginya.
Diantara jamuan yang dapat kita nikmati berupa keberkahan, kebaikan, pahala, dan inspirasi. Dari berbagai tinjaun, Ramadan menawarkan kebaikan dan keberkahan.
Dari dimensi fisik dan kesehatan, manfaat dan kebaikan Ramadan dapat dibuktikan secara ilmiah tanpa diragukan.
Dalam dimensi mental kepribadian, Ramadan menawarkan pendidikan dan pembiasaan yang membentuk karakter disiplin bagi setiap hamba.
Kunjungan Ramadan tidak lepas dari menawarkan insentif atau pahala. Setiap hamba yang menikmati suguhan Ramadan, akan dapat meraup insentif yang berlipat dari biasanya.
Tersaji di atas meja perjamuan, suatu malam yang nilai kebaikannya melebihi seribu bulan. Setiap hamba yang berkenan mengecap kelezatannya, niscaya akan terlahir kembali, tentu menjadi pribadi baru yang bersih, semakin tawadhu’, murah hati, serta baik hati.
***Muhammad Hisyamsyah Dani, S.H, Alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SU Medan
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...