Menjaga Ahlusunnah Waljamaah di Bumi Kemaritiman Selat Sunda dari Paham Radikal

 
Menjaga Ahlusunnah Waljamaah di Bumi Kemaritiman Selat Sunda dari Paham Radikal

LADUNI.ID, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Heri Candra meminta kepada seluruh warga NU untuk tetap menjaga kekompakan. Ia meminta kesolidan dijadikan modal warga NU dalam menjaga Ahlusunnah Waljamaah di Bumi Kemaritiman Selat Sunda tersebut.

Pernyatan itu disampaikan Heri Candra saat memberikan sambutan pada Konsolidasi dan Buka Puasa Bersama PWNU Sumatera Selatan di Salah satu Rumah Makan di Palembang, Sumsel, Jumat (10/5) sore. 

Menurut Heri, era kini ideologi radikal tumbuh subur di media sosial dan berpotensi menyesatkan masyarakat. Untuk itu, harus ada komitmen yang kuat dari warga dan pemuda NU di Suamtera Selatan agar dapat menangkal ideologi berbahaya itu.

Upaya itu bisa dilakukan warga NU dengan terus menguatkan ideologi Aswaja yang diajarkan oleh para kiai NU. Kemudian, mensinergikan antara pergerakan (harakah) dan pemikiran (fikrah) NU.

Jika upaya itu sudah dilakukan oleh seluruh warga NU di Sumsel, kata  Candra, maka ideologi yang mengancam Pancasila dan UUD '45 bisa ditangkal dengan baik. Tentu, pergerakan yang dilakukan oleh warga NU adalah gerakan-gerakan yang santun dan konstitusional.

"Pokoknya harus selalu kompak dan bersatu berkhidmat di NU dalam menghadapi radikalisme agama," tuturnya disambut tepuk tangan meriah dari para peseta yang hadir.

"Pada moment Ramadhan ini fokus mengisi Ramadhan untuk beribadah memberikan kesejukan terus menebar Islam yang Rahmatan Lil Alamin," katanya.

Pada kesempatan itu pula, Heri Candra yang biasa disapa kiai itu menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah Muktamar Ke-34 NU yang dikabarkan akan digelar tahun depan. Menurut dia, warga NU di Sumsel sudah siap lahir batin menjadi penyelenggara Muktamar yang digelar 5 tahunan tersebut. 

Hadir pada kegiatan itu seluruh Ketua Pengurus Cabang NU dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan. Dan para ketua Lembaga PWNU Sumsel serta perwakilan dari masing masing Badan Otonom NU, seperti Fatayat, Muslimat, Ansor, IPNU, PMII, Pagar Nusa, JATMAN, KMNU Unsri dan Pergunu.