Ingin Hidup Berkah, Nenek Penjual Nasi Jagung Ini Mampu Naik Haji

 
Ingin Hidup Berkah, Nenek Penjual Nasi Jagung Ini Mampu Naik Haji

LADUNI.ID, Pasuruan - Proses memang tidak akan menghianati hasil. Barangkali inilah ungkapan yang pas untuk menggambarkan nenek Suriyah (80), seorang nenek penjual nasi jagung asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Berkat kerja kerasnya mengumpulkan uang dengan berjualan, nenek Suriah kini bisa berangkat haji tahun ini. Nenek Suriyah benar-benar senang ketika mendengar kabar bahwa dirinya akan berangkat ke tanah suci pada tanggal 30 Juli 2019, tepat 1 bulan lagi.

“Alhamdulilah setelah menanti hampir 10 tahun, akhirnya berangkat juga ikut kloter 72,” ungkap nenek yang memiliki 4 anak dan 9 cucu ini.

Nenek Suriah mengungkapkan rasa gembiranya sambil berkaca-kaca sekaligus mengucap syukur. Nenek Suriyah mengaku ingin hidupnya berkah, oleh perjuangannya bisa berangkat haji meski dengan berjualan nasi jagung.

“Ingin berangkat haji biar barokah. Biar ada hasilnya kerja keras puluhan tahun,” tutur nenek Suriyah.

Selain berjualan nasi jagung, nenek yang tinggal di Jalan Malu, Gang V, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini juga berjualan kue kucur sebelum berjualan nasi jagung. Tahun 2010, tabungan nenek Suriyah sudah mencapai Rp25 juta sehingga menguatkan tekadnya untuk mendaftar haji.

“Sisanya saya angsur dari hasil jualan nasi jagung yang penghasilannya kira-kira 50 ribu rupiah perharinya,” tutur nenek Suriyah.

Seperti dilansir dari laman Wartabromo.com pada Ahad (30/6), nenek Suriah biasa berjualan nasi jagung pada soreh hari pukul 16.00 WIB di sekitar alun-alun Kota Pasuruan.

Uniknya, nenek Suriyah tidak menetapkan harga khusus untuk nasi jagung yang dijualnya. Ada yang membeli seharga 5 ribu, ada pula yang Rp6 ribu. Bahkan ada yang menawar dengan harga Rp3 ribu,

“Berapapun saya berikan, kalau ada orang tua yang beli Rp3 ribu ya saya kasih, kasihan,” tuturnya.

Hingga saat ini, nenek Suriyah tetap berjualan nasi jagung seperti biasa, sembari menunggu hari keberangkatannya menuju tanah suci