Pengakuan Anggota Banser yang Dihardik "Kafir"

 
Pengakuan Anggota Banser yang Dihardik

LADUNI.ID, Jakarta - Namanya Eko Sutriyo. Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) yang dibentak-bentak orang tak dikenal di bilangan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Eko Sutriyo didesak mengucapkan kalimat takbir pula oleh orang yang sama. Namun, Eko bergeming. Tidak menuruti apa yang diinginkan orang tersebut. Eko, yang saat itu bersama seorang teman, juga tidak melawan meski dibentak dan diancam.

"Monyet, mana KTP lu? Gua mau lihat, mana sini. Ngapain di Jakarta, tanah gua, Betawi. Lu mau ngapain? Lu takbir dulu sama gua. Takbir! Takbir! Lu Islam bukan? Ya udah takbir! 'buat apa?' Kok buat apa? Kafir dong lu. Lu takbir dulu kalau muslim. " kata pria itu kepada Eko dan Wildan sambil membentak.

Sebenarnya Eko kesal. Dia mengakui itu. Menurut Eko, wajar jika dirinya kesal karena dimaki dengan nama-nama hewan. "Namanya manusia dibilang binatang, monyet, anjing, kesel lah. Cuma namanya ajaran kita untuk selalu sabar. Ya kita usahakan sabar," terang Eko, di Polres Jakarta Selatan, seperti dikutip Laduni.id dari laman CNNIndonesia.com, Rabu (11/12) lalu.

Kemudian, Eko menceritakan kronologi kejadian. Dia tetap tidak terbawa emosi saat menceritakan ulang. Kala itu, Eko ingin mengawal acara peringatan Maulid Nabi di daerah Cipadu, Tangerang pada Selasa (10/12). Orang yang akan mengisi ceramah adalah Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.

Eko, bersama seorang temannya, menuju ke sana menggunakan sepeda motor. Namun, dia dipepet dan diberhentikan oleh orang tak dikenal di Jalan Ciputat Raya, bilangan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Saat itulah Eko dan seorang temannya dibentak dan diancam. Orang yang itu membuat video saat membentak-bentak Eko lalu tersebar di media sosial. Eko mengaku mulanya berniat melawan. Telinganya panas. Emosi telah memuncak. Hanya tinggal menunggu letupan dalam benak.

Namun, dia memutuskan untuk tidak membalas. Kecuali jika orang tak dikenal itu melakukan kontak fisik. Eko mengaku ingin bertindak. "Saya tunggu pelaku bertindak duluan. Baru saya. Walaupun dia duluan juga, saya enggak mau balas. (Saya akan) langsung bawa ke kantor polisi. Karena kayak begitu jatuhnya sudah kontak fisik," tutur pria 21 itu.

Berdasarkan video yang beredar, Eko berulang kali dipaksa untuk meneriakkan kalimat takbir oleh orang tak dikenal tersebut. Eko tak mau menuruti. Kemudian, dia kembali dibentak. Menurut Eko, yang menjadi anggota Banser sejak 2017, kalimat takbir tidak bisa diucapkan sembarangan. Oleh karena itu, dia enggan menuruti kemauan orang yang membentaknya itu.

"Itu kan kalimat Allah Maha Besar. Kecuali kalau lebaran boleh. Kita tidak boleh mengucap sembarang kayak begitu," ucap Eko yang menjadi anggota Banser mengikuti bapak dan keluarganya yang memang berlatar belakang NU.

Kendati begitu, Eko enggan menyebut pria itu berafiliasi dengan ormas tertentu atau tidak. Dia tidak mau meski hanya sebatas menduga-duga. Dia takut terjadi hal yang tak diinginkan jika menyebut salah satu ormas atau kelompok tertentu.

"Enggak mau bentrok lah," pungkasnya.