Biografi KH. Ayip Abdullah Abbas, Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon

 
Biografi KH. Ayip Abdullah Abbas, Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren
3.2  Kiprah di Nahdlatul Ulama
3.3  Kisah Semasa Hidupnya

4.    Teladan
5.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Ayip Abbas adalah anak pertama KH. Abdullah Abbas dari istrinya yang kedua yaitu Nyai Hj. I’anah.

1.2 Riwayat Keluarga
Kyai Ayip Abbas menikah dengan Nyai Aliyah, dari pernikahannya, beliau dikaruniai tiga orang putri, yaitu:

  1. Ning Fatimah azzahra (18),
  2. Ning Fakhita fadla (15),
  3. Sayyidah Nafisah (1.5).

1.3 Wafat
KH. Ayip Abbas Buntet wafat pada Sabtu, 12 Rajab 1441 H atau bertepatan pada 7 Maret 2020 M, Pukul 01.03 WIB di RS. Hasna Medika.
Kepergian kyai nyentrik itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Pondok Pesantren Buntet Cirebon, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama Cirebon.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Kyai Ayip pernah menempuh studi di Lucknow, Uttar Pradesh, India di bawah bimbingan Syekh Abul Hasan Ali Hasani An-Nadwi, seorang ulama tersohor dari Negeri Bollywood pada abad 20.

2.1 Guru-Guru

  1. KH. Abdullah Abbas (ayah),
  2. Syekh Abul Hasan Ali Hasani An-Nadwi.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
KH. Ayip Abbas Buntet merupakan sosok Pengasuh di Pondok Pesantren Buntet.

3.2 Kiprah di Nahdlatul Ulama
Khidmatnya pada NU ditunjukkan dengan keaktifannya sebagai Dewan Khos Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa dan pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU.

3.3 Kisah Semasa Hidupnya
KH. Ayip Abbas merupakan sosok yang dikenal nyentrik. Pasalnya, banyak bergaul dengan masyarakat yang termarjinalkan. Penasihat Pengurus Pusat Pencak Silat Pagarnusa ini merangkul geng motor XTC yang dikenal begitu bringas aksinya di wilayah Cirebon. Berkat tangan dinginnya, mereka mengubah aksinya menjadi santunan.

Selain dikenal sebagai Penasihat Pengurus Pusat Pencak Silat Pagarnusa, KH. Ayip adalah pendiri majelis shalawat di berbagai tempat. Di Ciputat, Tangerang Selatan, misalnya, beliau mendirikan majelis shalawat bersama mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena itu, pesan terakhir beliau, seperti dituturkan Iqbal, adalah agar umat Muslim tidak meninggalkan shalawat dan selalu menyayangi anak-anak yatim.

4. Teladan
Kecintaannya pada shalawat tersebut menjadi pesan khusus KH. Ayip kepada rekan-rekan dan jamaahnya. Tanpa kehadiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kita bukan lah siapa-siapa.

5. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: NU Online

Sebelumnya artikel ini dibuat pada tanggal 7 Maret 2023 dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 7 Maret 2024

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya