Hubungan Antara Covid-19 dan Hipertensi, Kolesterol, Gula Darah, Jantung serta Ginjal

 
Hubungan Antara Covid-19 dan Hipertensi, Kolesterol, Gula Darah, Jantung serta Ginjal

LADUNI.ID, Jakarta - Apa yang membuat parah pada pasien Covid-19 dengan penderita hipertensi, jantung, ginjal, kolesterol, stroke sebenarnya penyebab awalnya sama yaitu Jelas Vaskuler atau Pembuluh Darah Sobek (Endothelial Injury).

Kalau di film-film kungfu, endothelial injury ini biasanya disebut luka dalam akibat pukulan tenaga dalam dari perguruan silat tapak naga.

Bedanya, sobeknya pembuluh darah pada pasien Covid-19 dikarenakan virus SARS-COV-2 masih baru bagi tubuh manusia sehingga ketika tubuh sedang membentuk antibodi IgM (badai sitokin) pada hari ke-7 dari pertama terinfeksi, pembuluh darah sedang melebar dan melunak akibat zat kimia peradangan seperti histamin, prostaglandin, bradykinin, leukotrine dan seretonin keluar, mereka masih tetap beraktifitas seperti biasanya. Yang seharusnya pada saat ini, pasien Covid-19 harus segera melakukan bedrest untuk mencegah terjadinya jejas vaskuler.

Bagi orang non pasien Covid-19 yang mempunyai kadar kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi, sobeknya pembuluh darah yang berujung pada naiknya tekanan darah atau meningkatnya kadar kolesterol, menurut saya trigger awal-nya bukanlah karena sering mengkonsumsi suatu jenis makanan/minuman tetapi lebih disebabkan karena berkurangnya jam tidur kita sehari-harinya.

Kenapa saya bisa mengatakan hal itu?

Karena dari hasil profil lipid dari pasien Covid-19 yang sudah masuk fase pneumonia, kadar kolesterol, LDL atau trigliseridanya menjadi naik. Profil lipid inilah yang selama ini tidak pernah menjadi acuan oleh para medis di dunia untuk mengetahui seberapa besar terjadi kerusakan jaringan pada pasien Covid-19.

Baca Juga: COVID-19: Momentum Instropeksi Diri

Hal ini menjadi bukti bahwa selama ini dunia kedokteran sudah salah paham menterjemahkan dan menganggap kolesterol, LDL, trigliserida sebagai penjahat ketika kadarnya sedang naik. Yang padahal ketika kolesterol, LDL, trigliserida sedang naik bertujuan sebagai fungsi tubuh dalam pemulihan jaringan yang sedang rusak.

Dengan bertambahnya usia, semakin susah kita untuk mendapatkan tidur yang panjang dan berkualitas. Apalagi zaman sekarang, bisa dilihat orang-orang yang berumur 30-40 tahun sudah banyak yang terkena penyakit hipertensi atau kadar kolesterolnya naik akibat tuntutan zaman yang menyebabkan seseorang kurang tidur.

Ketika pembuluh darah sobek, maka akan datang trombosit. Trombosit akan mencoba menutupi sobekan tersebut agar tidak terjadi kebocoran. Trombosit kemudian akan menggumpal dan membeku (clotting). Kalau kita analogikan dengan luka di kulit, bekuan darah (clotting) ini biasa disebut oleh orang-orang sebagai koreng.

Akibat ada gundukan koreng maka jalur pembuluh darah menjadi menyempit yang akhirnya supply oksigen di darah ke organ-organ tubuh menjadi terganggu. Ibaratnya seperti ada gundukan pasir pada saat perbaikan jalan, dimana jalur jalan menjadi menyempit dan membuat lalu lintas kendaraan menjadi terganggu.

Agar bisa terpenuhi supply oksigen akhirnya ginjal meretensi natrium (garam) di darah agar jantung bisa memompa darah lebih kencang lagi. Hal ini menyebabkan tekanan darah menjadi naik atau yang biasa kita kenal dengan nama hipertensi. Makanya orang yang mempunyai hipertensi disarankan untuk menjaga konsumsi garam dalam diet makanannya.

Menurut saya, selama fungsi ginjal masih bagus, sebenarnya bagi orang yang mempunyai hipertensi tidak apa-apa mengkonsumsi garam. Karena kalaupun berlebihan, maka garam itu akan dibuang oleh ginjal melalui urine. Sama seperti halnya kalau kita minum air putih kebanyakan, maka kelebihan air putih tersebut akan dibuang oleh ginjal.

Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah karena sudah terlalu lamanya jantung dan ginjal disuruh kerja terlalu keras, maka nantinya akan beresiko juga terjadi kerusakan pada jantung dan ginjal yang bisa menyebabkan terjadinya kegagalan pada organ-organ tersebut.

Nah balik lagi ke pembuluh darah yang sobek, setelah ada koreng lalu kolesterol dibawa LDL dari hati ke tempat luka untuk memulihkan jaringan pada pembuluh darah yang sobek itu. Kalau analogi luka di kulit, habis ada koreng nanti ada kulit lunak melapisi luka dikulit itu. Nah kulit lunak itu kalau di pembuluh darah namanya kolesterol.

Karena kolesterol dibawa LDL dari hati ke tempat luka, maka kadar kolesterol dan LDL naik dan HDL turun. Lalu kemudian keluar trigliserida yang berguna sebagai sumber energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak pada pembuluh darah yang luka. Dimana nantinya dengan makin banyaknya trigliserida yang keluar, maka kadar gula darah akan naik juga.

Baca Juga: Tips Mempermudah Bekerja dari Rumah di Tengah Pandemi COVID-19

Sayangnya masih banyak orang menganggap naiknya kolesterol, LDL dan trigliserida sebagai hal yang buruk. Yang padahal semua ini bertujuan sebagai pemulihan jaringan pembuluh darah yang sedang luka.

Ketika pembuluh darah sudah dipulihkan, maka sisa kolesterol dan trigliserida yang masih berada pada pembuluh darah tersebut akan dibawa oleh HDL kembali ke hati sehingga kadar kolesterol, LDL dan trigliserida turun dan HDL naik.

Akan tetapi kalau ketika sudah terjadi banyak koreng dan kadar kolesterol naik, kita masih juga kurang beristirahat, akhirnya koreng itu bisa terkelupas oleh hempasan arus darah yang sedang kencang. Sehingga robekan pada pembuluh darah tersebut bisa menjadi lebih besar. Yang nantinya membuat gundukan koreng semakin besar juga.

Untuk koreng yang terkelupas dan terbawa oleh aliran darah kemudian bisa menyangkut di bagian pembuluh darah yang lain.

Makin banyak koreng menyangkut dan menumpuk, maka berpotensi menyebabkan terjadinya penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah bak sampah yang ada di sungai, makin banyak sampah menyangkut di pinggir sungai, lama-lama akan menumpuk ke tengah dan akhirnya menyumbat aliran sungai tersebut. Dimana kemudian ketika terjadi sumbatan, air sungai akan meluap keluar menuju daratan atau yang kita sebut sebagai banjir.

Kalau misalnya terjadi penyumbatan/pecahnya pembuluh darah pada bagian yang membawa oksigen ke otak maka akan mengakibatkan terjadinya Stroke pada seseorang.

Sebenarnya agar sembuh dari hipertensi ataupun kolesterol serta terhindar dari stroke dan kerusakan organ jantung serta ginjal adalah bagaimana membuat jantung dan ginjal tidak bekerja keras agar aliran darah bisa dilambatkan sehingga koreng pada pembuluh darah yang sedang luka tidak terkelupas dan memberikan waktu untuk tubuh memulihkan sendiri jaringannya yang rusak.

Yang tepat bukanlah menerapkan konsumsi makanan/minuman diet rendah lemak tetapi sebaiknya jangan dulu mengkonsumsi makanan/minuman yang bisa membuat jantung bekerja lebih keras.

Perbanyak tidur dengan melakukan terapi tidur pemulihan, tidur selama 10 jam tanpa terbangun ditengah malam setiap harinya selama 3 bulan agar sel imun kita bisa bekerja maksimal memakan sel-sel rusak pada pembuluh darah yang luka.

Dengan tidur dalam keadaan gelap dan tidak terbangun di tengah malam maka akan membuat kita dalam keadaan deep sleep mode atau biasa disebut dengan tidur nyenyak.

Dalam keadaan deep sleep mode maka otak akan mengeluarkan hormon melatonin yang berguna sebagai anti oksidasi yang berguna untuk mempercepat penyembuhan sel-sel tubuh yang rusak.

Memperbanyak puasa agar tubuh bisa melakukan proses autophagy. Proses autophagy adalah proses dimana ketika tidak adanya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh terutama gula maka sel-sel tubuh yang rusak akan memakan dirinya sendiri yang kemudian digunakan oleh tubuh untuk membuat sel baru yang lebih sehat.

Jangan melakukan aktifitas berat, aktifitas yang melelahkan serta banyak pikiran yang bisa membuat jantung menjadi memompa darah lebih kencang.

Baca Juga: 5 Tips dari dr Reisa Ini Bisa Bikin Tubuh Kuat Menghalau Corona

Konsumsi curcumin yang biasa terdapat di dalam kunyit dan temulawak agar lukanya cepat pulih, karena curcumin merupakan anti radang, lebih tepatnya anti prostaglandin yang efeknya sama seperti obat radang Dexamethasone/Methylprenidsolone.

Prostaglandin nantinya ada hubungannya dengan trombosit. Selain itu prostaglandin merupakan zat kimia yang dikeluarkan oleh tubuh untuk menimbulkan demam/rasa nyeri/pegal-pegal ketika terjadi suatu peradangan.

Oleh sebab itulah orang-orang zaman dulu memberikan kunyit pada luka di kulit agar cepat kering atau wanita yang sedang datang bulan disuruh minum kunyit untuk mengurangi rasa nyeri.

Khusus untuk temulawak selain kandungan curcumin terdapat juga kandungan xanthorizol yang berguna untuk kesehatan hati dan sistem pencernaan manusia.

Bisa juga ditambah dengan mengkonsumsi daun kumis kucing untuk menjaga fungsi ginjal agar tidak menjadi rusak serta brotowali yang mengandung berberine yang bisa memperkuat sel endothelial sehingga pembuluh darah tidak mudah sobek.

Iman Fauzan Syarief