Enam Teladan Sikap KH. Abdullah Abbas Cirebon yang Dapat Diikuti

 
Enam Teladan Sikap KH. Abdullah Abbas Cirebon yang Dapat Diikuti

LADUNI.ID, Jakarta - KH. Abdullah Abbas merupakan sosok ulama dan tokoh masyarakat yang selalu mengajarkan teladan-teladan yang luhur, baik kepada para santrinya maupun kepada masyarakat di sekitarnya.

Sikap teladan yang beliau ajarkan merupakan tingkah laku dan aktivitas yang selalu beliau praktikan dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam tulisan di bawah ini, terdapat enam teladan yang dapat diikuti dari KH. Abdullah Abbas, diantaranya:

Pertama, Zuhud dan Sederhana

Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang lurus dan selalu tampil dalam kesederhanaan. Mulai dari pakaian, tempat tinggal dan fasilitas lainnya, terbilang sangat sederhana. Kesehariannya hanya mengenakan pakaian sarung, baju koko, dan kopyah yang kesemuanya berwarna putih.

KH. Abdullah Abbas juga merupakan sosok kiai yang teguh dalam memegang prinsip, Ikhlas dalam beramal dan berjuang. Pandangan hidup KH. Abdullah Abbas memang terfokus pada perjuangan menegakkan kebenaran dengan tulus ikhlas karena Allah SWT. Ini dibuktikan ketika seusai perjuangan fisik melawan penjajah, beliau dipanggil Bung Karno untuk diberikan penghargaan berupa jabatan. Namun, secara halus beliau menolak dan justru memilih kembali kepesantren.

Kedua, Rendah Hati dan Seorang Humanis

KH. Abdullah Abbas adalah seorang tokoh yang sangat menghargai manusia dengan apa adanya. Ia tidak membeda-bedakan manusia baik dari segi ras, agama dan keturunan maupun kekayaan. Dihadapan Kiai Abbas semua manusia sama. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tamu dari berbagai kalangan yang datang ke rumah Kiai Abbbas, semuanya diterima dengan baik seperti saat menyambut Dr. Ferdy Sulaeman, STh, Ketua wadah Komunikasi dan Pelayananan Umat Beragama Jakarta Timur, ketika mengadakan Live In Pemuda Pemudi Lintas Agama pada tanggal 5 sampai 8 bulan Januari tahun 2006 di Pondok Buntet Pesantren.

Ketiga, Disiplin Waktu dan Istiqamah

Hal ini ditunjukkan dalam kehadirannya dalam setiap undangan, KH. Abdullah Abbas selalu datang lebih awal atau tepat waktu. Bahkan di lingkungan pesantren sendiri, sebagaimana pengakuan santri yang sering bangun untuk salat malam, mereka mesti bertemu Kiai sedang mengelilingi pondok. Ini dilakukan setiap hari mulai tengah malam.

Keempat, Suka Silaturrahim dan Ziarah ke Makam Wali

Sudah menjadi bagian hidup Kiai, setiap hari melakukan silaturrahim, terutama pada sanak famili, kenalan dan teman dekat. Selain silaturrahim, KH. Abdullah Abbas juga sering melakukan ziarah ke makam-makam wali songo. Ini dilakukan biasanya sebelum atau sesudah mengadakan acara imtihan atau maulid Nabi Muhammad SAW di pondok pesantren.

Kelima, Menghormati Tamu

KH. Abdullah Abbas, sebagaimana juga KH. Abbas ayahnya, selalu menghormati tamu-tamunya tanpa pandang bulu. Siapa pun yang hadir di rumahnya, pasti mendapat penghormatan yang sama. Maka wajar bila rumah KH. Abdullah Abbas sering kedatangan tamu, baik pejabat seperti Presiden, Gubernur, Bupati, dan pejabat lainnya, pernah juga beberapa Bintang Film dan rakyat kecil.

Keenam, Dekat dengan Kaum Dhua'fa

Kecintaan KH. Abdullah Abbas terhadp wong cilik, sangat dirasakan dalam pola kehidupan sehari-harinya. KH. Abdullah Abbas selalu ngemong rakyat cilik. Hal tersebut dipraktikan dengan selalu memberikan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin yang berada di Buntet Pesantren.