LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman

Menjelaskan Kiamat Kepada Anak Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

by Fachrul
1.650 Views
Jumat, 4 Desember 2020

LADUNI.ID, Jakarta – Tulisan ini merupakan tanya jawab dari 101 persoalan perempuan yang tulis oleh Prof. Habib Quraish Shihab. Di dalam tulisan ini akan menjelaskan tentang Kiamat kepada anak dalam pandangan Prof. Habib Quraish Shihab.

***

Bagaimana car memberi tahu anak agar tidak takut dengan Kiamat? Anak saya 5 tahun, mungkin karena dari guru ngaji dan di TK sering ditakuti-takuti soal Kiamat, sekarang menjadi berlebihan rasa takutnya. Saya akan bawa dia ke psikolog, tapi tetap saya ingin tahu menurut ustadz bagaimanakah cara terbaik menjelaskan Kiamat kepada anak-anak?

Vivin, Ibu Rumah Tangga, Parung

Salah satu yang sangat ditekankan oleh ajaran agama adalah keniscayaan Hari Kiamat. Siapa yang percaya tentang akan berakhirnya dunia ini dan tidak petik di dunia. Dalam kehidupan dunia ini belum semua orang baik memperoleh ganjarannya, dan masih banyak juga orang jahat yang berkerliaran, karena itu perlu ada Kiamat.

Namun, anak tidak perlu ditakut-takuti tentang hal tersebut. Bahkan Rasulullah Saw berpesan kepada semua penganjur agama agar menyampaikan berita gembira, bukan menakuti-nakuti, serta mempermudah bukan mempersulit.

Baca juga: Cara Menghormati Kedua Orang Tua Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

Kepada anak seharusnya dijelaskan bahwa proses kehidupan manusia terus berlanjut dan mencapai kesempurnaannya pada Hari Kiamat nanti.

Hidup manusia di dunia serupa dengan anak ayam yang masih dalam telur. Anak ayam itu baru dapat mencapai kesempurnaan wujudnya apabila telur menetas dan dia berhasil meninggalkannya. Demikian pula dengan Kiamat. Di sanalah diterima ganjaran yang sempurna bagi yang berbuat baik dan balasan bagi yang berbuat jahat.

Baca juga: Membedakan Antar-Anak Menurut Prof. Habib Quraish Shihab

Alhasil buat anak lebih baik yang ditekankan padanya tentang manfaat dan kenikmatan yang akan diperoleh di sana, bukannya ancaman siksa. Tapi, jangan lupa menekankan pada anak bahwa kenikmatan itu tidak bisa diperoleh begitu saja, tetapi harus dengan berbuat baik, jujur, hormat pada yang tua, dan lain-lain. Dengan demikian, dia tidak akan mencederai dirinya untuk segera ke surga. Demikian, wa Allah A’lam.