Berikut Ini Pengertian Afiat Menurut Para Ulama

 
Berikut Ini Pengertian Afiat Menurut Para Ulama
Sumber Gambar: Activedia/Pixabay (foto ilustrasi)

Laduni.ID, Jakarta – Dalam keseharian kita seringkali mendengar kata afiat yang diucapkan bersamaan dengan kata “sehat” sehingga terbentuk kata frase “sehat wal afiat”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna afiat diartikan sehat. Sedangkan kata sehat sendiri diartikan kondisi baik seluruh badan serta bagian-bagiannya.

Sehat dan afiat merupakan sama-sama lawan kata dari sehat. Pengertian afiyat dalam Islam cakupannya luas dan berdimensi dunia dan akhirat. Luasnya makna ‘afiat tampak secara tekstual pada doa yang diajarkan Rasulullah SAW berikut ini:

اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ

“Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon kepadaMu maaf, dan ‘afiyat di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon kepadaMu maaf dan ‘afiyat pada agamaku, keluargaku dan hartaku” (HR. Abu Daud 5074, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

Berikut ini pengertian afiat menurut para ulama:

Afiat adalah selamatnya agama dari bid’ah, amal dari bencana, nafsu dari syahwat, dan hati dari rasa takut akan kematian.

Afiat adalah istiqamah dalam beragama, bersama orang-orang yang saleh, dan meningkatkan ibadah serta ketaatan bersamaan dengan berlanjutnya usia. Afiat adalah keadaan hati ketika senantiasa merasakan kehadiran Allah SWT.

Afiat adalah keadaan diri ketika tanpa musibah, rezeki tanpa susah payah dan amal tanpa riya. Afiat adalah keadaan seseorang ketika ia tidak menyerahkan urusannya kepada siapa pun selain Allah SWT.

Afiat adalah kuatnya agama, terbebasnya tubuh dari penyakit dan qalbun salim (hati terhindar dari penyakit hati).

Afiat adalah bertawakal kepada Allah SWT. Afiat adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah dengan mengucapkan kalimat syahadat, dibangkitkan bersama orang-orang saleh, melewati siratalmustakim dengan selamat dan kemudian masuk ke dalam surga.

Afiat terbagi menjadi sepuluh bagian, limanya di dunia dan limanya lagi di akhirat. Afiat di dunia adalah ilmu yang bermanfaat, amal saleh, ikhlas dalam beramal, bersyukur atas segala nikmat, dan ridha atas takdir Allah SWT. Afiat di akhirat adalah bersinarnya wajah (pada hari ketika wajah manusia menjadi hitam), beratnya timbangan amal kebaikan di mizan, kemudahan dalam hisab, dapat melewati siratalmustakim, selamat dari neraka, dan masuk ke dalam surga.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai doa apa yang paling utama untuk dibaca. Beliau pun bersabda,

“Mintalah afiat kepada Allah SWT karena setelah keyakinan (hakiki iman), tidak ada nikmat yang lebih baik yang diberikan kepada seseorang selain afiat.”


Editor: Nasirudin Latif