Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW

 
Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: id.pngtree.com (ilustrasi poto)

Laduni.ID, Jakarta - Waktu yang utama untuk makan sahur adalah dengan mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Mengakhirkan waktu sahur ini merupakan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu, beliau bekata:

ﺗَﺴَﺤَّﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻗُﻤْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ . ﻗُﻠْﺖُ : ﻛَﻢْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺪْﺭُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺧَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﺁﻳَﺔً

Artinya: “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: ‘Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan shalat fajar)?’ Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu berkata: ’50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan dalam Shahih Al-Bukhari:

ﺑَﺎﺏُ ﻗَﺪْﺭِ ﻛَﻢْ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺴُّﺤُﻮْﺭِ ﻭَﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ

Artinya: “Bab perkiraan berapa lama waktu antara sahur dengan shalat fajar”. Maksudnya (jarak waktu) antara selesainya sahur dengan permulaan shalat Fajar. (Fathul Bari, 4/164)

Dan hal ini sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih Al-Bukhari pada kitab Tahajjud, dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, beliau ditanya:

ﻛَﻢْ ﻛَﺎﻥَ ﺑَﻴْﻦَ ﻓَﺮَﺍﻏِﻬِﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﺳُﺤُﻮْﺭِﻫِﻤَﺎ ﻭَﺩُﺧُﻮْﻟِﻬِﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺪْﺭُ ﻣَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺧَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﺁﻳَﺔً

Artinya: “Berapakah jarak waktu antara selesainya Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu makan sahur dengan permulaan mengerjakan shalat (subuh)? Beliau menjawab: ‘Seperti waktu yang dibutuhkan seseorang membaca 50 ayat (dari Al Qur`an)’.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (4/164) menyebutkan: “(Bacaan tersebut) bacaan yang sedang-sedang saja (ayat-ayat yang dibaca), tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek, dan (membacanya) tidak cepat dan tidak pula lambat”. Bila kita sebutkan dengan catatan waktu maka kira-kira jarak antara keduanya 10-15 menit. Wallahu a’lam.


Editor: Nasirudin Latif