Pesantren Syamsul Huda Cilacap

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD1 MTS/SMP1
MA/SMA1 Maly/Univ.0
Tahfidz1 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Syamsul Huda Cilacap

PROFIL
Pondok Pesantren Syamsul Huda berlokasi di Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap, pesantren ini merupakan pesantren khalaf yang memiliki lembaga pendidikan formal dibawah naungan Kemenag.

Pondok Pesantren Syamsul Huda memadukan kurikulum kemenag dan kurikulum pesantren, dengan pengajaran ilmu pendidikan nasional dan ilmu pendidikan agama.

Pondok Pesantren Syamsul Huda memiliki prasarana dan sarana yang lengkap dan memadai untuk mendukung kemajuan dalam pengajaran di pesantren dan di lembaga pendidikan formal.

SEJARAH
Pondok Pesantren Syamsul Huda terletak di Dusun Mulyasari Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Asal mula keberadaan Pondok Pesantren Syamsul Huda dirintis sejak KH. Abdul Qohar mukim di desa Ciklapa. Aktifitas pendidikan keagamaan dan dakwah Islam telah berlangsung sejak Kiai Abdur Rozaq (alm) membuka (babat) daerah yang dulu dikenal dengan nama Senggang (sekarang Mulyasari).

Beliau mendirikan masjid walaupun saat itu masih sederhana, dan mewakafkan tanah seluas 5.000 M2. Beliau berhasil merintis dan melakukan tugas mulia, behasil membentuk suatu kampung yang islami dan damai. Bahkan anak cucunya hingga kini mewarisi kegiatan dakwah dan pendidikan IslamIslam di dusun Mulyasari tersebut dan di berbagai daerah lainnya.

Setelah sekian lama berdakwah dan berhasil menjadi founding father bagi keberadaan masjid Syamsul Huda dan pendidikan agama di dalamnya, Alloh SWT memanggilnya ke haribaan-Nya pada saat Indonesia baru berdiri sebagai sebuah negara sekitar tahun 1947. Estafet dalam khidmah masjid berlanjut pada kiai Syarbini selaku anak menantu beliau.

Generasi Pertama : Masa Kiai Syarbini
Kiai Syarbini mempunyai pembawaan dan karakter yang lemah lembut. Sebagai pemimpin agama beliau sangat ngemong terhadap masyarakat dan sabar dalam mengajar santrinya. Beliau dikenal sebagai orang yang tidak nekp-neko, bersahaja dan berpenampilan sederhana. Hal ini dibuktikan baju beliau yang banyak ditambal walaupun sebenarnya bukan orang yang kekuarangan karena mempunyai sawah dan pekarangan yang luas. Dilihat dari sisi kebiasaan, beliau mempunyai kebiasaan yang sulit ditiru oleh kebanyakan orang.

Rutin, setiap hari Kamis sore beliau sangat rajin datang ke makam Kiai Murjana dan KH. Abdurrozaq (ayahandanya dan ayah mertuanya) untuk berziarah. Bahkan masyarakat sekitar makam menyebutnya sebagai “mbah Kemis“, tahun 1971 beliau wafat di usia senja, 80-an tahun. Tugas melanjutkan estafek khidmah agama melalui pendidikan dan masjid ternyata cukup berhasil. Hal itu ditandai dengan pembangunan masjid yang cukup permanen pada tahun 1971 dan mempersiapkan generasi penerus yaitu putranya, KH. Abdul Qohar.


Generasi Kedua : Masa KH. Abdul Qohar
Setelah thalabul ilmi dari pesantren Kesugihan kemudian ke Jombangan Kediri, Abdul Qohar muda kembali lagi ke pesantren pertamanya di Kesugihan. Di sinilah kemudian ia mengabdikan diri di di almamaternya Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan. Pada tahun 1947 beliau dinikahkan dengan Marhamah al-Badriyah putri KH. Badawi Hanafi, pendiri dan pengasuh pesantren Kesugihan. Di pesantren milik mertuanya ini Kiai Abdul Qohar mengabdi sekitar selama 4 tahun. Atas permintaan keluarga dan masyarakat, pada tahun 1975 beliau diminta pulang ke kampung halamannya untuk melanjutkan kepemimpinan agama karena wafatnya KH. Syarbini.

Pada tahun 1979 beliau bersama istri menunaikan ibdah haji bersama KH. Chasbulloh Badawi pengasuh PP. Al-Ihya 'Ulumaddin. Sesuai dengan pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Kepribadian dan karakter KH. Abdul Qohar ternyata tidak jauh dari ayahnya, Kiai Syarbini. Selain dikenal sebagai pribadi yang sabar dan lembut, beliau juga sering ngalah (tidak ingin menang sendiri) khususnya bila menyangkut kepentingan pribadi, beliau juga mempunyai pergaulan yang luas dengan banyak tokoh di wilayah Kedungreja karena kiprahnya di oganisasi NU.

Di era beliau inilah mulai dirintis dan didirikan pondok pesantren yang dulu hanya dikenal dengan sebutan pondok. Usaha rintisan ini, cukup berhasil sehingga mampu membuat asrama pondok di sebelah selatan masjid dan santri mulai datang dari berbagai daerah. Di sisi lain, masjid pun mengalami perkembangan yang cukup signifikan dilihat dari bangunannya.

Pada saat geliat perkembagan santri mulai terlihat dan kegiatan pendidikan pesantren mulai terwujud, Allah SWT bekehendak lain, tahun 1984 beliau mulai sakit, dan sakit terus berlanjut sampai akhirnya 5 Rajab 1405 bertepatan 26 Maret 1985 beliau dipanggil ke haribaan Yang Maha Kuasa di usia masih agak muda, 45 tahun.

Generasi Ketiga : Masa Perkembangan
Wafatnya KH. Abdul Qohar keberadaan pondok pesantren sangat memprihatinkan karena belum ada kader yang meneruskan, putra-putri beliau masih usia anak-anak, bahkan santri pun satu persatu pulang kampong. Selama lebih kurang 7 tajun pengelolaan pesantren pun fatroh tanpa pengasuh. Pada masa vakum ini kepemimpinan masjid diserahkan kepada H. Ansor, saudara ipar KH. Abdul Qohar. Atas dorongan, motivasi dan bimbingan KH. Mustholich Badawi dan KH. Chasbulloh Badawi ide menghidupkan kembali pesantren.

Baru kemudian pada tahun 1992 putri pertama dari KH Abdul Qohar, Di’ayatul Khoeriyah menikah dengan Wachyudin, seorang santri alumnus PP. Al-Ihya Ulumaddin, dirintis kembali pesantren dan imam masjid beralih kepadanya. Pada saat itu pula pesantren mulai dihidupkan lagi dan tahun berikutnya 1995 Mustakim (suami Natijatul Muna putri kedua KH. Abdul Qohar) merintis MTs Syamsul Huda, santri pun mulai berdatangan.

Pada tahun 2006 Mun’imul Huda (anak ke-3) mendirikan MA Syamsul Huda yang kini mulai menunjukkan fase kemajuan seiring dengan jumlah santri yang terus bertambah. Pada tahun 2009 Munajayanh (menantu) merintis berdirinya PAUD Syamsul Huda.

Pengasuh
1. Ny.Hj. Marchamah al-Badriyah, (istri KH. Abdul Qohar (alm),
2. KH. Wachyuddin, S.Ag + Ny.Hj. Di’ayatul Khoeriyah, Ah (anak ke-1),
3. KH. Mustakim, S.Ag + Ny.Hj. Natijatul Muna, S.Pd.I (anak ke-2),
4. KH. Mun’imul Huda, S.Ag (anak ke-3) + Ny.Hj. Munjayanah, S.Ag (menantu),
5. KH. Toifur, M.Si + Ny.Hj. Kharisatul Ulwiyah, S.Kep
6. KH. Ulun Nuha, M.Pd.I (anak ke-5). + Ny.In Kurniasih, Ah, S.Pd.I (menantu).

Baca juga :  Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ)​ Wonosobo

PENDIDIKAN
Pendidikan Formal

1. MTs
2. MA

Pendidikan non Formal
1. Tahfid dan Tahsin Qur'an
2. Madrasah Diniyah
3. Majelis Taklim

Kitab yang diajarkan:
1. Hadis : (Hadis budi Luhur, Arbain Nawawi, hujjah Ahlussunah Wal Jamaah.)
2. Fiqih : (Mabadi Fiqih, juz 1, 2, dan 3, Risalatul Mahid, Fathul Qorib.)
3. Tajwid : (Tahsin Qur'an, Hidayatussibyan, Jazariah, Tuhfatul Athafal.)
4. Aqidah : (Aqidatul Awam, Zadul Mubtadi, Jawahirul Kalamiyah.)
5. Ahlaq : (Alala, Taisirul Kholaq, Ta'lim.)
6. Nahwu : (Sabrowi, jurumiyyah, Imriti.)
7. Sorof : (Amsilatu Tasrif, I'lal.)

Baca juga :  Menyemir Rambut dengan Warna Hitam, Bolehkah

EKSTRAKURIKULER
Pesantren ini memiliki Ekstrakurikuler sebagai berikut:
    1. Pengajian Bandungan
    2. Ta'liman Qur'an
    3. Kajian kitab kuning
    4. Khitobiyah
    5. Manaqib
    6. Pengajian Sorogan
    7. Tahtimul Qur'an
    8. Rebana
    9. Tahlil
   10. Pramuka.
   11. Silat
   12. Futsal
   13. Voli
   14. Takraw
   15. Tenis meja


Pengajian kitab rutin di pesantren Syamsul Huda


Hadrah  di pesantren Syamsul Huda

FASILITAS
Pesantren ini memiliki fasilitas sebagai berikut:
1. Asrama Putera dan Puteri
2. Masjid
3. Aula
4. Perpustakaan
5. 1 Ruang Laboratorium Komputer
6. Koperasi santri
7. Kamar mandi/MCK
8. Ruang UKS
9. Gudang
10. Lapangan serbaguna
11. Gedung BLK
 


Masjid di pesantren Syamsul Huda


Gedung pesantren di pesantren Syamsul Huda

Baca juga :   Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung

ALAMAT

Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap

Kode Pos      : 53263
Telepon         :  0813-2734-8554
                       0852-2713-5234
                       0813-2989-7096

                  

                       

 

  

 

KUNJUNGI JUGA

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.