Asbabun Nuzul Surat Az-Zariyat Ayat 55 - Respons Terhadap Perasaan Sedih dan Khawatir para sahabat ketika Allah Meminta Rasulullah untuk Berpaling dari Mereka

Para sahabat merasa sedih luar biasa ketika Allah meminta Rasulullah untuk berpaling dari mereka. Mereka khawatir ditelantarkan dan tidak lagi dipedulikan oleh beliau. Itulah yang melatarbelakangi turunnya ayat ini.

  1. عَنْ مُجَاهِدٍ، قَالَ: خَرَجَ عَلِيٌّ مُعْتَجِرًا بِبُرْدٍ، مُشْتَمِلًا بِخَمِيْصَةٍ، فَقَالَ: لمَاَّ نَزَلَتْ (فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ) أَحْزَنَنَا ذَلِكَ وَقُلْنَا: أُمِرَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَتَوَلَّى عَنَّا حَتَّى نَزَلَ (وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ). (1)

    Muja>hid berkata, “Suatu hari ‘Aliy keluar rumah sambil menyimpul sorban bercorak garis-garis miliknya. Ia bercerita, ‘Ketika ayat, fatawalla ‘anhum fama> anta bimalu>m, turun kami merasa sangat sedih. Kami berkata, ‘Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam mendapat perintah untuk berpaling dari kita.’ Hal itu terus terjadi hingga firman Allah, waz\akkir fa’innaz\-z\ikra> tanfa‘ul-mu’mi>n, turun.’”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh at}-T{abariy dari jalur Ya‘qu>b bin Ibra>hi>m dari Isma>‘i>l bin ‘Ulayyah dari Ayyu>b dari Muja>hid. Lihat: at}-T{abariy, Ja>mi‘ al-Baya>n, juz 22, hlm. 443. Hadis senada juga diriwayatkan oleh al-Baihaqiy, al-Bu>s}i>riy, dan d}iya>’uddi>n al-Maqdisiy; semuanya dari jalur Ayyu>b dari Muja>hid. Selain kepada ulama-ulama yang telah disebutkan, as-Suyu>t}iy juga menisbahkan riwayat ini kepada Ish}a>q bin Ra>hawaih, Ah}mad bin Mani>‘, al-Hais\am bin Kulaib, Ibnu al-Munz\ir, Ibnu Abi> H{a>tim, dan Ibnu Mardawaih. ‘Abdul-Aliy ‘Abdul-H{ami>d H{a>mid dalam tah}qi>q-nya atas Syu‘ab al-i>ma>n mengatakan para perawi hadis ini tepercaya, namun Muja>hid tidak mendengar hadis dari ‘Aliy—ada keterputusan sanad. ‘Abdul-Malik bin ‘Abdulla>h bin Dahi>sy dalam tah}qi>q-nya atas al-Ah}a>di>s\ al-Mukhta>rah juga mengatakan sanad hadis ini terputus—munqat}i'. Berbeda dari keduanya, Ah}mad Sya>kir, seperti dikutip Abu> ‘Umar Na>diy, mengatakan, “Muja>hid lahir pada 21 H di masa khalifah ‘Umar, jadi usianya sekitar 19 tahun ketika ‘Aliy wafat. Artinya, ada masa ketika keduanya bertemu sehingga riwayat Muja>hid dari ‘Aliy adalah sahih dan bebas dari unsur tadli>s.” Lihat: al-Baihaqiy, Syu‘ab al-In, juz 3, hlm. 257, hadis nomor 1615; al-Bu>s}i>riy, Ith}a>f al-Khairah al-Maharah, juz 8, hlm. 165, hadis nomor 7834; D{iya>’uddi>n al-Maqdisiy, al-Ah}a>di>s\ al-Mukhta>rah, juz 2, hlm. 336, hadis nomor 714; as-Suyu>t}iy, ad-Durr al-Mans\u>r, juz 13, hlm. 687; Abu> ‘Umar Na>diy, al-Maqbu>l min Asba>b an-Nuzu>l, hlm. 622.