Asbabun Nuzul Surat Al-Munafiqun Ayat 1-8 - Teguran untuk Kaum Munafik yang Mencoba Melemahkan dan Menghina Kaum Muslim

Ayat-ayat di atas turun tentang Zaid bin Arqam. Ia melaporkan kepada Nabi tentang perkataan-perkataan kaum munafik (‘Abdulla>h bin Ubay) yang bertujuan melemahkan dan menghina kaum muslim. Ketika Nabi meminta klarifikasi, mereka tidak mengaku dan balik menuduh Zaid berbohong.

  1. عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ الله عنه قَالَ كُنْتُ مَعَ عَمِّي فَسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَىٍّ ابْنَ سَلُولَ يَقُولُ لاَ تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنْفَضُّوا‏.‏ وَقَالَ أَيْضًا لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الأَعَزُّ مِنْهَا الأَذَلَّ‏.‏ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعَمِّي فَذَكَرَ عَمِّي لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُبَىٍّ وَأَصْحَابِهِ، فَحَلَفُوا مَا قَالُوا، فَصَدَّقَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَكَذَّبَنِي، فَأَصَابَنِي هَمٌّ لَمْ يُصِبْنِي مِثْلُهُ، فَجَلَسْتُ فِي بَيْتِي، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ‏(‏إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ‏) إِلَى قَوْلِهِ ‏(‏هُمُ الَّذِينَ يَقُولُونَ لاَ تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ‏‏) إِلَى قَوْلِهِ ‏(‏لَيُخْرِجَنَّ الأَعَزُّ مِنْهَا الأَذَلَّ‏) فَأَرْسَلَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَرَأَهَا عَلَىَّ ثُمَّ قَالَ: ‏"إِنَّ اللَّهَ قَدْ صَدَّقَكَ‏". (1)

    Zaid bin Arqam rad}iyalla>hu 'anhu berkata “Ketika tengah berjalan bersama pamanku, aku mendengar ‘Abdullah bin Ubay bin Salu>l berkata (kepada kaum Ansar), ‘Janganlah kalian bersedekah kepada orang-orang Muhajirin di sisi Rasulullah, kecuali jika mereka mau meninggalkannya.’ Ia juga berkata, ‘Jika nanti kita kembali ke Madinah (dari Perang Bani al-Mus}t}aliq), pasti orang yang kuat (yakni: kaum munafik) akan mengusir orang-orang yang lemah (yakni kaum mukmin).’ Aku ceritakan hal itu kepada pamanku, dan pamanku menceritakannya kepada Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam. Usai mendengar laporan tersebut beliau mengutus seorang sahabat untuk menanyakan kebenarannya. Ternyata mereka tidak mengaku; mereka bersumpah tidak pernah mengatakan hal itu. Sayangnya, Rasulullah mempercayai mereka dan menganggapku berbohong. Itu membuatku sedih luar biasa. Aku belum pernah merasa sesedih itu. Karena kejadian itu pula aku mengurung diri di rumah sekian lama, sampai Allah ‘azza wajalla menurunkan ayat, iz\a> ja>’akal-muna>fiqu>na … hingga firman-Nya, humul-laz\i>na yaqu>lu>na la> tunfiqu> ‘ala> man ‘inda rasu>lilla>hi … hingga firman-Nya, layukhrijannal-a‘azzu minhal-az\all. Setelah ayat ini turun Rasulullah mengutus seorang sahabat untuk mengajakku menemui beliau. Beliau lalu membaca ayat ini di hadapanku. Beliau bersabda, ‘Allah telah membenarkan laporanmu, wahai Zaid.’”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Diriwayatkan oleh al-Bukha>riy dan Muslim. Lihat: al-Bukha>riy, S{ah}i>h}} al-Bukha>riy, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Tafsi>r Su>rah al-Muna>fiqu>n, hlm. 1239–1241, hadis nomor 4900, 4901, 4903, dan 4904; Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b S{ifa>t al-Muna>fiqi>n wa Ah}ka>mihim, hlm. 2140, hadis nomor 2772.