Adab Bersin

  1. Hadis:

    إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ الْحَمْدُ لله وَإِذَا قالَ الْحَمْدُ للهِ فَلْيَقُلْ لَهُ أخُوهُ يَرْحَمُكَ الله وَإِذَا قِيْلَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

    Artinya:
    "Jika salah seorang Dari kalian telah bersin (berbangkis), ucapkanlah "Al hamdulillah” (segala puji bagi Allah). Jika ia mengucapkan Alhamdulillah, maka hendaknya saudaranya (yang mendengarnya) mengucapkan "Yarhamukallaah" (Allah mengasimu). dan jika dikatakan kepadanya "Yarhamukallaah” hendaknya ia (yang bersin) men­gucapkan "Yahdikumullah wa yushlihu balakum." (Allah memberi petunjuk dan memelihara hatimu)."

    Asbabul Wurud:
    diterangkan di dalam ”Musnad Ahmad” bahwa Salim bin Ubaid telah barkata: ”Aku pernah bersama Nabi SAW dalam perjalanan. Tiba- tiba bersi makanlah seorang laki-laki dan mengucapkan "Assalamualaikum." Kata Nabi ”Alaika wa ’alaa ummika” (atasmu dan atas ibumu). kemudian Beliau melanjutkan: ”Jika salah seorang di antara kalian bersin, ucapkanlah "Alhamdulillaah’alaa kulli haalin” atau "Alhamdu lillahi Rabbil ’alamin” dan katakan kepadanya: "Yarhamukallaah”, kemudian katakanlah (oleh yang bersin) kepadanya: "Yaghfitullahu lii wa lakum” (Semoga Allah mengampuni aku dan kamu).

    Periwayat:
    Imam Ahmad dan ”Ashabus-sunan”kecuali Ibnu Majah, oleh Al-Hakim, Al-Baihaqi dalam ”As Syi’ib” Dari Salim bin Ubaid Al Asyja’i. At-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi meriwa­yatkan dalam ”As-Syi’ib” Dari Ibnu Mas’ud. Al-Bukhari dalam ”"Al-Adab"ul Mufrad” juga meriwayatkan Dari Salim, lafadznya sedikit berbeda namun isinya sama.


    Ibnu Luhai'ah adalah Abdullah bin Luhai'ah bin Uqbah al Hadhrami abu Abdurrahman, ia seorang yang jujur. Wafat tahun 74 H.

    dalam Hadis ini Dia njurkan agar yang bersin mengucapkan hamdalah (pujian kepada Allah) sebagai tanda syukur terhadap nikmat Allah sebab dengan bersih sebenarnya ia telah diselamatkah Allah Dari penyakit yang mengancamnya. kemudian yang mendengar, hen­daknya mengucapkan "yarhamukallaah”, artinya ikut mendoakan agar orang tersebut dikasihani Aliah, disehatkannya seperti semula, akhirnya sebagai tanda terima kasih, yang bersinpun mendoakan kepada Allah agar ia mendapat petunjuk dan ampunan. Perintah ini menurut Jumhur Ulama hukumnya sunnah.