Awalnya pondok pesantren megawarna adalah sebuah langgar kecil (surau) di Dusun Kelutan Kec. Ngronggot, Kab. Nganjuk. Kegiatan pengajian di langgar yang dibentuk oleh KH. Aqib Umar Murtojo (alm) dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan agama bagi warga sekitar. Sebagai pendatang, beliau merasa terpanggil untuk berdakwah di tengah masyarakat yang minim pengetahuan agamanya, daerah rawan kriminalitas, perekonomian daerah yang miskin dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah.
Konteks tersebut meneguhkan hati KH. Aqib Umar Murtojo untuk mengajak saudara dan familinya mendirikan sebuah pondok pesantren di Dusun Kelutan. Bersama K. Masduqi, K. Ahmad Syakur, Nyai. Markhamah (Isteri), K. Tamamuddin (tetangga) bersama-sama untuk mendirikan pondok pesantren Daru Ulil Albab di tanah wakaf dzuriyah pengasuh seluas 1.330 m2
Pembangunan pondok dilakukan secara bertahap. Langgar disepakati dirubah statusnya menjadi masjid milik pondok pesantren. Santri pertama adalah para peserta didik yang sebelumnya mengaji di langgar. Jumlahnya kurang lebih 25 an santri. Sejak pembangunan asrama atau pondok untuk menginap selesai dibangun, jumlah santri makin bertambah menjadi 50 an santri (2003 an). Hingga kini (2013) alhamdulillah jumlah santri pondok pesantren Daru Ulil Albab secara keseluruhan telah mencapai 300 peserta didik.
Dekade awal pengembangan pondok pesantren masih difokuskan pada pendidikan agama (salafiah) dan pembekalan keterampilan hidup (life skill). Artinya, pondok pesantren waktu itu belum membuka lembaga pendidikan formal, hanya pendidikan agama dan keagamaan berupa pengkajian literatur klasik atau kitab-kitab kuning. Untuk pembekalan keterampilan, santri memperoleh kecakapan berpidato, berdiskusi (bahtsul masa’il), bertani, berternak). Di akhir kelulusan, santri diberikan pengalaman berupa tugas mengabdi ke daerah yang ditunjuk pondok untuk santri yang akan lulus, selama 1 tahun.
Perkembangan Pondok Pesantren berikutnya makin pesat setelah pondok membuka lembaga pendidikan formal secara bertahap berupa, SMP, SMK dan MA. Banyak dukungan dari alumni dan relasi yang dimiliki pimpinan pondok pesantren sehingga sejumlah fasilitas sarana dan prasarana pendidikan baru terbangun. Pada tahun 2006 dibuka usaha bersama berupa Koperasi Pondok Pesantren yang terdiri dari usaha pertanian padi merah dan jagung, penggemukan kambing dan warung makan. Bahkan Pondok Pesantren Daru Ulil Albab
Pengasuh
Dr. KH Kharisudin Aqib, M.Ag
Pendidikan
Pendidikan Formal
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU.
KLIK
LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...