BNPT Imbau Pelajar Bikin Konten Video Tangkal Paham Radikal 

 
BNPT Imbau Pelajar Bikin Konten Video Tangkal Paham Radikal 

LADUNI.ID-Tomohon- Penyebaran konten berbau radikal di jaman yang serba digital ini sangatlah masif. Kaum radikal dalam hal ini sangat sadar media sosial begitu banyak digandrungi oleh semua orang, termasuk oleh pelajar. Untuk mengantisipasi hal itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak pelajar untuk bersama-sama melawan dan memerangi konten berbau terorisme di media sosial dan internet. 

BNPT dalam rangka itu bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Kegiatan Workshop Video Pendek dengan tema "Menjadi Indonesia". Sebanyak 126 pelajar dilibatkan dari berbagai sekolah SMA dan Sederajat dari Sulut, khususnya dari Kota Tomohon. Kegiatan tersebut berlangsung di Alamanda Lokon Resort Kota Tomohon. Workshop dimulai dari pukul 09.30 hingga 15.00 sore nanti. Turut hadir sebagai narasumber yaitu artis dan praktisi film dari Jakar.

Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua FKPT Sulut James Tulango. James dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKPT berperan dalam mewujudkan provinsi Sulut bebas terorisme melalui kerjasama masyarakat, pemeritah dan aparat juga dengan berbagai pendekatan, termasuk kearifan lokal Sulut yang menjunjung tinggi toleransi.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memberi pemahaman, pengamalan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lewat kegiatan workshop ini diharapkan para peserta tercerahkan dan mampu berpartisipasi dalam lomba video pendek BNPT, terang James Tulango.

"Sebelum mengikuti lomba, kami memberi pelatihan terlebih dahulu langsung dari para profesional yang ahli di bidang tersebut. Sehingga dalam kegiatan kali ini kami menghadirkan Prisia Nasution (Artis) dan Dyah Kusumawati (Praktisi Film)", jelas Ketua FKPT Sulut. 15/08/2018

Lebih lanjut menurutnya setelah kegiatan ini diharapkan para pelajar yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut dengan memproduksi video terbaik yang mampu menghalau paham radikalisme dan terorisme, khusus di dunia maya.