Biografi Sayyid Ja'far Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin

 
Biografi Sayyid Ja'far Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin

Daftar Isi Biografi Al-Imam Ja'far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat

2.    Sanad Keilmuan
2.1  Guru-guru

3.    Penerus
3.1  Anak-Anak
3.2  Murid-Murid

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Dasar Pemikiran
4.2  Nasehat dan wasiat

5.    Karomah-Karomah
5.1  Mujtahid di bidang ilmu Fiqih
5.2  Memilki Ma’rifah Laduniyah
5.3  Menolak Diberi Jabatan Duniawi
5.4  Doanya Selalu Terkabul

6.     Referensi

 

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Al-Ja’far Shodiq lahir di Madinah, 17 Rabiul Awwal 83 H/702 M dari pasangan  Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein dan Ummu Farwah binti Al-Qasim bin Muhammad bin Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq.

1.2 Riwayat Keluarga
Imam Ja'far al-Shaddiq menikah dengan seorang perempuan bernama Fatimah. Dalam pernikahan tersebut beliau di karuniai 15 orang anak

1.3 Nasab
Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin adalah keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dengan garis Silsilah sebagai berikut :

  1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
  2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
  3. Al-Imam Husein
  4. Al-Imam Ali Zainal Abidin
  5. Al-Imam Muhammad Al-Baqir
  6. Al-Imam Ja’far Shodiq

1.4 Wafat
25 Syawal 148 Hijriyah / 13 Desember 765 M. Al-Imam Ja'far Ash-Shodiq yang juga dikenal dengan julukan Abu Abdillah. beliau syahid di Madinah diracun oleh Manshur Ad-Dawaniqi pada tanggal 25 Syawal 148 H. dalam usianya yang ke-65 tahun. Beliau dimakamkan di pekuburan  Jannat ul-Baqi’, Madinah, berdekatan dengan datuknya Hasan bin Ali, kakek Ali Zainal Abidin, dan ayahnya Muhammad Al-Baqir. Beliau mewariskan Rahasia dari Rantai Emas kepada penerusnya, Sulthonul Arifin Tayfur Abu Yazid al-Bistami , yang kemudian lebih di kenal sebagai Bayazid Al-Bistami

2.  Sanad Keilmuan

Sejak kecil beliau telah memperoleh pendidikan agama dari orang tuanya sendiri dan kakek beliau, ayah beliau telah membangun sebuah madrasah yang sudah banyak melahirkan Ulama besar yang pernah belajar di madrasah tersebut.

Beliau mengambil pengetahuan hadits dari dua sumber utama, dari ayah beliau yang bersumber dari Sayyidina Ali dan dari garis ibu beliau yang bersumber dari Kakeknya Sayyidina Qosim bin Abu Bakar RA.

2.1 Guru-guru

  1. AL-Imam Ali Zainal Abidin (Kakek Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq)
  2. Al-Imam Muhammad Al-Baqir (Ayah Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq)

3.  Penerus

3.1 Anak-anak

  1. Abdullah
  2. Abbas
  3. Yahya
  4. Muhsin
  5. Ja'far
  6. Hasan
  7. Muhammad al-Ashgor
  8. Ismail
  9. Muhammad al-Akbar (gelarnya al-Dibaj)
  10. Ishaq (gelarnya al-Mu'taman)
  11. Musa al-Kadzim
  12. Ali (gelarnya al-Uraidhi)
  13. Fatimah binti Ja'far
  14. Asma binti Ja'far
  15. Ummu Farwah binti Ja'far

3.2 Murid-murid

  1. Muhammad bin Muslim,
  2. Mukmin Thaq,
  3. Hisyam bin Hakam,
  4. Aban bin Taghlib,
  5. Hisyam bin Salim,
  6. Hisyam Kaibi Nassabah.
  7. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, ahli kimia. (di Eropa dikenal dengan nama Geber)
  8. Sufyan Ats-Tsauri,
  9. Abu Hanifah (pendiri Madzhab Hanafi),
  10. Qadhi Sukuni,
  11. Qodhi Abu Bakhtari,
  12. Malik bin Anas (pendiri Madzhab Maliki)
  13. Yahya bin Sa’id
  14. Ibnu Juraid
  15. Sufyan bin ‘Uyainah
  16. Su’bah

4.  Perjalanan Hidup dan Dakwah

Pada masa remajanya, Al-Imam Ja'farAash-Shodiq, turut menyaksikan kejahatan dinasti Bani Umayyah seperti Al-Walid I (86-89 H) dan Sulaiman (96-99 H). Kedua-dua bersaudara inilah yang terlibat dalam konspirasi untuk meracuni Al-Imam Ali Zainal Abidin, pada tahun 95 Hijriyah. Saat itu Al-Imam Ja'far Ash-Shodiq baru berusia kira-kira 12 tahun. Ia juga dapat menyaksikan keadilan Umar II bin Abdul Aziz (99-101 H). Beliau  juga menyaksikan puncak kekuasaan dan kejatuhan dari Bani Umayyah.

Salah satu orang yang hidup sezamannya, Umar bin Abi-Mugdam, mengatakan, “Ketika saya melihat Ja’far bin Muhammad yang saya lihat adalah Garis Silsilah dan Rahasia Nabi Muhammad SAW menyatu dalam diri beliau”.

Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq menerima dari Nabi SAW “Dua Garis Warisan Suci”: Rahasia Nabi SAW melalui Sayyidina Ali  dan Rahasia Nabi SAW melalui Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Dalam diri beliaulah bertemu dua garis silsilah itu dan karena itu Beliau mendapat julukan “Pewaris Maqam Kenabian (Maqam an-Nubuwa) dan Pewaris Maqam Kebenaran (Maqam as-Siddiqiyya).” Dalam diri beliau terpancar cahaya pengetahuan akan kebenaran dan hakekat. Cahaya kemilau itu terus bersinar dan pengetahuan akan kebenaran dan hakekat terus tersebar luas melalui diri beliau sepanjang hayatnya.

Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq tidak hanya memiliki pengetahuan eksternal agama tetapi juga pengetahuan internal yang merupakan penegasan hakikat-hakikat dalam hati. Pengetahuan internal-nya terefleksi–kan dalam berbagai pandangan-pandangan masa depan dan kekuatan-kekuatan ajaibnya, yang terlalu banyak untuk diceritakan.

4.1 Dasar Pemikiran
“Keseimbangan Tobat dan Ibadah akan menimbulkan perilaku yang baik yang mendapat Ridho dari Allah SWT . Sebab dengan Tobat, kita akan menyadari akan semua kesalahan yang pernah kita lakukan, dan dengan Tobat pula dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT .”

Sesuai sabda Rasulullah SAW : “Apabila Allah SWT  menghendaki seseorang menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari akan semua kesalahan-kesalahannya.”

4.2 Nasehat dan Wasiat
Hadis-hadis yang aku keluarkan adalah hadits-hadits dari bapakku. Hadis-hadis dari bapakku adalah dari kakekku. Hadis-hadis dari kakekku adalah dari Ali bin Abi Thalib, Amirul Mu'minin. Hadis-hadis dari Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib adalah hadis-hadis dari Rasulullah SAW dan hadis-hadis dari Rasulullah SAW adalah wahyu Allah Azza Wa Jalla.

  • Nun (Huruf “n”) ada permulaan dari surat ke 68 (Al-Qalam) adalah mewakili suatu Cahaya pra-keabadian, diluar dari semua ciptaan yang ALLAH telah Ciptakan, dan itu adalah Cahaya Muhammad SAW. Itulah mengapa DIA mengatakan dalam surat yang sama [ayat 4]: ‘sungguh engkau memiliki sifat yang sangat mulia’-karena itu kalian memiliki keistimewaan dengan Cahaya Pra-keabadian tersebut.
  • Sholat adalah tiang bagi setiap orang saleh; ibadah haji adalah Jihad/Perjuangan dari setiap kelemahan; Zakat-nya tubuh adalah puasa; dan siapa saja yang mengharapkan anugerah/hadiah dari ALLAH dengan tanpa melakukan kebajikan2 adalah seperti orang yang mencoba menembak dengan panah tanpa busur.
  • Bukalah pintu rizki-mu dengan memberikan donasi/sadaqoh; pagarilah uangmu dengan membayar zakat; yang terbaik adalah dia yang tidak boros; perencanaan adalah pondasi dalam hidupmu ; dan bertindak secara hati-hatiadalah dasar dari intelektualitas
  • Siapa saja yang membuat kedua orang tuanya bersedihtelah menolak hak-hak mereka darinya.
  • Para ahli hukum (fugoha) adalah orang-orang yang dipercaya Nabi SAW….Jika kalian menemukan para ahli hukum yang ‘menempel pada jaringan penguasa, katakanlah pada mereka , ‘Ini adalah terlarang’, sebagai ahli hukum tidak akan dapat meng-ekspresikan opininya secara jujur jika berada dalam tekanan dari lingkaran penguasa.
  • Tidak ada makanan yang terbaik selain Takut Kepada Allah dan tidak ada yang lebih baik selain hening/diam; Tidak ada musuh yang lebih kuat selain kebodohan; dan tidak ada penyakit yang lebih besar selain dari kebohongan.
  • Jika kamu mendengar suatu kalimat yang menyerang (offensive) dari seorang muslim, cobalah untuk mencari makna baik dari ucapannya itu. Jika kamu tidak menemukan makna baik dari ucapannya, katakanlah pada dirimu sendiri, ‘Saya tidak mengerti apa yang dia katakan,’ Ini dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan diantara Muslim.
  • Tiada bekal yang lebih utama daripada takwa. Tiada sesuatu yang lebih baik daripada diam. Tiada musuh yang lebih berbahaya daripada kebodohan. Tiada penyakit yang lebih parah daripada berbohong.”
  • Jika engkau mendengar suatu kalimat dari seorang muslim, maka bawalah kalimat itu pada sebaik-baiknya tempat yang engkau temui. Jika engkau tak mampu untuk mendapatkan wadah tempat kalimat tersebut, maka celalah dirimu sendiri.
  • Jika engkau berbuat dosa, maka memohon ampunlah, karena sesungguhnya dosa-dosa itu telah dibebankan di leher-leher manusia sebelum ia diciptakan. Dan sesungguhnya kebinasaan yang dahsyat itu adalah terletak pada melakukan dosa secara terus-menerus.
  • “Barangsiapa yang rizkinya lambat, maka perbanyaklah istighfar. Barangsiapa yang dibuat kagum oleh sesuatu dan menginginkannya demikian terus, maka perbanyaklah ucapan maa syaa-Allah laa quwwata illa billah.
  • Allah telah memerintahkan kepada dunia, ‘Berkhidmatlah kepada orang yang berkhidmat kepadaKU, dan buatlah payah orang yang berkhidmat kepadamu.
  • Fuqaha itu orang yang memegang amanah para rasul, selama tidak masuk ke dalam pintu-pintu penguasa.
  • Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak engkau sukai dari perbuatan saudaramu, maka carilah satu, atau bahkan sampai tujuh puluh alasan, untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu. Jika engkau masih belum mendapatkannya, maka katakanlah, ‘Semoga ia mempunyai alasan tertentu (kenapa berbuat demikian) yang aku tidak mengetahuinya.
  • Empat hal yang tidak seharusnya bagi seorang yang mulia untuk memandang rendah : bangunnya dia dari tempat duduknya untuk menemui ayahnya, berkhidmatnya dia kepada tamunya, bangunnya dia dari atas binatang tunggangannya, dan berkhidmatnya dia kepada seorang yang menuntut ilmu kepadanya.
  • Tidaklah kebaikan itu sempurna kecuali dengan tiga hal : menganggapnya rendah (tidak berarti apa-apa), menutupinya dan mempercepatnya. Sesungguhnya jika engkau merendahkannya, ia akan menjadi agung. Jika engkau menutupinya, engkau telah menyempurnakannya. Jika engkau mempercepatnya, engkau akan dibahagiakannya.
  • Wahai putraku, barangsiapa yang menerima dengan ikhlas apa-apa yang telah dibagikan oleh Allah daripada rizki, maka ia akan merasa berkecukupan. Barangsiapa yang membentangkan matanya untuk melihat apa-apa yang ada di tangannya selainnya, maka ia akan mati miskin. Barangsiapa yang tidak rela dengan apa-apa yang telah dibagikan oleh Allah daripada rizki, maka berarti ia telah menuduh Allah di dalam qadha’Nya.
  • Barangsiapa yang memandang rendah kesalahannya sendiri, maka ia akan membesar-besarkan kesalahan orang lain. Barangsiapa yang memandang kecil kesalahan orang lain, maka ia akan memandang besar kesalahannya sendiri.
  • Wahai anakku, barangsiapa yang membuka kesalahan orang lain, maka akan dibukakanlah kesalahan-kesalahan keturunannya. Barangsiapa yang menghunuskan pedang kezaliman, maka ia akan terbunuh dengannya. Barangsiapa yang menggali sumur agar saudaranya masuk ke dalamnya, maka ia sendirilah yang nanti akan jatuh ke dalamnya.
  • Barangsiapa yang masuk ke dalam tempat-tempat orang-orang bodoh, maka ia akan dipandang rendah. Barangsiapa yang bergaul dengan ulama,  akan dipandang mulia. Barangsiapa yang masuk ke dalam tempat-tempat kejelekan, maka ia akan dituduh melakukan kejelekan itu.
  • Wahai putraku, janganlah engkau masuk di dalam sesuatu yang tidak membawa manfaat apa-apa kepadamu, supaya engkau tidak menjadi hina.
  • Wahai putraku, katakanlah yang benar, walaupun berdampak baik kepadamu ataupun berdampak buruk.
  • Wahai putraku, jadikan dirimu memerintahkan kebaikan, melarang kemungkaran, menyambung tali silaturrahmi kepada seorang yang memutuskan hubungan denganmu, menyapa kepada seorang yang bersikap diam kepadamu, dan memberi kepada seorang yang meminta darimu. Jauhilah daripada perbuatan mengadu domba, karena hal itu akan menanamkan kedengkian di hati manusia. Jauhilah daripada perbuatan membuka aib-aib manusia.
  • Wahai putraku, jika engkau berkunjung, maka kunjungilah orang-orang yang baik, dan janganlah mengunjungi orang-orang pendusta.

5. Karomah-karomah  

5.1 Mujtahid di bidang ilmu Fiqih
Dalam kalangan para Fuqoha’ dikenal sebagai Pendiri Mazhab kelima yakni Mazhab Fiqih Ja’fariyah.

5.2 Memilki Ma’rifah Laduniyah
Tidak semua ulama dan tokoh sufi  dan sembarang orang yang  memiliki Ma’rifah Laduniyah tinggi

5.3 Menolak  Diberi Jabatan Duniawi
Imam As-Syilli berkata : “pada suatu hari kalangan Bani Hasyim bermaksud akan mengangkat Muhammad dan Ibrahim bin Abdullah bin Hasan bin Abi Thalib, untuk menjadi Khalifah. Peristiwa itu terjadi, beberapa saat menjelang berakhirnya daulah Marwan.

Mereka mengirim sejumlah utusan untuk menemui Imam Ja’far As-Shodiq, dan meminta kesediaan beliau untuk diangkat menjadi Khalifah. Sesudah mereka berkumpul dihadapan beliau danmenyatakan akan membai’at beliau menjadi Khalifah, dengan tegas beliau menolak, seraya berkata :

“Demi Allah SWT ,jabatan itu bukan untukku dan bukan pula untuk kedua orang ini. Jabatan ini hanya untuk yang berjubah kuning itu. Demi Allah SWT , mereka akan dipermainkan oleh anak-anaknya.”

Setelah itu, beliau bangkit meninggalkan majelis itu. Manshur Al-Abbasi ketika itu hadir dan memakai jubah kuning. Ucapan Imam Ja’far As-Shodiq itu ternyata benar, karena Al-Manshur belakangan diangkat menjadi Khalifah.

5.4 Doanya Selalu Terkabul
jika memerlukan sesuatu, beliau mengucapkan :”Wahai Tuhan, Aku memerlukan itu” Maka belum habis doa’nya, sesuatu yang dimaintanya sudah berada didepannya. Al-Manawi meriwayatkan bahwa pada suatu hari Imam Ja’far As Shodiq digiring kehadapan Kholifah Al-Manshur, dengan tuduhan palsu. Seorang saksi memperkuat tuduhan itu, dengan besumpah bahwa ia telah melihat Imam Ja’far As Shodiq melakukan sesuatu. Padahal kesaksian itu tidak benar sama sekali. Belum lagi habis ucapannya, tiba-tiba saksi itu jatuh tersungkur dan mati ketika itu juga.

Al-Laits bin Saad menyatakan :”Pada tahun 113 H, Aku mengerjakan haji di Makkah. Pada suatu hari , selesai sholat ‘Asar, aku naik ke punacak Jabal Kubis. Kulihat disitu seorang laki-laki sedang asyik berdo’a. dia mengucaokan :”Ya Allah SWT  , aku ingin sekali memakam buah anggur, berilah aku. Ya Allah! Sesungguhnya pakaianku sudah lusuh, berilah aku pakaian.” Belum habis doa’nya kulihat sebuah keranjang penuh berisi anggur sudah berada dihadapannya, padahal masa itu bukan musim anggur. Dan dua helai kain baju terletak pula di sampingnya. Kain baju itu sangat bagus, belum pernah kulihat kain sebagus.

5.  Referensi

Dikumpulkan dari berbagai sumber

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya