Membentuk  Manusia Seutuhnya Via Pendidikaan

 
Membentuk  Manusia Seutuhnya Via Pendidikaan

LADUNI.ID, KOLOM- Dunia pendidikan tentunya akan mengalami multi proses. Dalam sebuah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, asuhan) oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi dan lain-lain sebagainya).dan bahan ubahan materi tertentu pada jangka waktu tertentu dengan metode tertentu dan dengan alat kelengkapan yang ada kearah tercapainya pribadi tertentu disertai evaluasi dengan ajaran Islam.

Mengomentari hal ini, Fadil Al-Jamali mengartikan pendidikan sebagai proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan dapat mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar).(Ahmad Tafsir :1990:6)

Sementara itu, Muhammad Labib Al-Najihi (1997:13) memberi defibnisi pendidikan: “bukanlah ia fikiran mewah, juga bukan seperti anggapan sebagaian filosof sebagai usaha mencari kebenaran, terlepas dari budaya diamana ia berada, tetapi (pendidikan itu) adalah pernytaan sudut pandangan seorang atau lebih filosof terhadap peristiwa-peristiwa sosial, lembaga-lembaga , nilai-nilai dan sistem-sistem yang menguasai zamannya di atas mana budayanya berdiri.

Adakah hasil pemikiran filsafat ini pembelaan terhadap budaya atau serangan terhadapnya, ataukah sintesis antara berbagai kepentingan atau maslahat, tetapi pada akhirnya adalah suatu pernyataan terhadap apa yang menguasai budaya itu dan pantulan terhadap berbagai pertarungan yang sedang bergejolak dalam budaya tersebut”. (Hasan Langgulung :1987:119)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya. Definisi ini mencakup kegiatan pendidikan yang melibatkan guru maupun yang tidak melibatkan guru (pendidik), pendidikan formal, maupun nonformal serta informal. Pendidikan dalam definisi ini adalah seluruh aspek kepribadian. ( Ahmad Tafsir 1990:6)

M. Yusuf Al-Qardhawi memberikan pengertian, bahwa: ”pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.”. (Azyumardi Azra : 2000:5)

Helmi Abu Bakar El-Langkawi

Penggiat Literasi dan Sosial Agama serta Dewan Guru Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Bireun