Universalnya Pendidikan Islam

 
Universalnya Pendidikan Islam

 

LADUNI.ID, KOLOM- Dalam realitas budaya barat, akhlak atau apa yang disebut akhlak telah mengakibatkan kehancuran. Apa yang mereka pandang sebagai kasih sayang, sehingga terhadap binatang, berubah dalam penerapannya dimasyarakat yang dijajah dan Negara berkembang menjadi penghancuran, eksploitasi, peperangan dan kelaparan. Ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi saw. Banyak mengemukakan akhlak yang diserukan untuk dipraktikkan, antara lain sabar, amar makruf, dan nahi mungkar, adil, kasih saying, amanah, akhlas, jujur, pemaaf dan toleransi. Allah berfirman.(Suparta, Hery Noer Aly: 2002:138)

Pendidikan akhlak dalam Islam mencakup aspek kejiwaan yang diberikan melalui pengajaran dan pelatihan sesuai dengan kemampuan, potensi, dan struktur phisikis individu.(Suparta, Herry Noer Aly:2002:142).

Suparta, menambahkan bahwa karakteristik paling penting dari pendidikan akhlak dalam Islam ialah praktis, artinya dapat diterapkan oleh individu dan semua umat manusia dengan segala perbedaan bahwa, warna kulit, tempat, dan waktunya.

Akhlak Islam relevan bagi semua manusia dengan segala perbedaan jenis, warna kulit, masa, dan negerinya, karena jalan Islam sesuai dengan memperhatikan tabiat dan kejiwaan manusia. Dr, Shalih al-Syamma, didalam bukunya al-Madzhab al-Akhlaqifi al-Qur’an al-Karim (Akhlak didalam Al-Qur’an, sebuah Mazhab), mengemukakan sebagai berikut.(Suparta, Herry Noer Aly:2002:145).

Ini sebuah nilai. Keistimewaan besarnya telah diakui oleh generasi demi generasi. Yang kami maksud ialah kesesuaian akhlak Qurani dengan tabiat manusia dan mudahnya berbagai kaun diberbagai tempat dan massa untuk menyesuaikan diri dengannya prinsif-prinsif, aliran-aliran dikalangan filosof.

Tidak diragukan lagi, memang memiliki kecermatan dan kekokohan dengan memperhatikan unsur intrinsic manusia sebagai unsure terpenting didalamnya. Namun, sejauh mana filsafat- filsafat moral (etika) tersebut dapat diterapkan pada berbagai kaum diberbagai masa? Etika Aristoteles, Kant, atau para filosof moral besar lainnya akademis yang besar. Namun, sejauh mana keberhasilannya realitas insani? (Suparta, Herry Noer Aly :2002:145:146)

Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh.