Kelaparan Yaman Akibat Perang Jadi Perhatian Program Pangan Dunia PBB

 
Kelaparan Yaman Akibat Perang Jadi Perhatian Program Pangan Dunia PBB

LADUNI.ID, Jenewa - Dilanda perang selama lebih dari tiga tahun, Yaman mengalami kelaparan. Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) memperingatkan kasus kelaparan yang dialami warga Yaman.

Menurut WFP, jumlah warga Yaman yang mengalami kelaparan dapat meningkat menjadi 12 juta atau dua dari lima penduduk penduduk Yaman dalam beberapa bulan mendatang. Peningkatan ini  terjadi karena perang yang terus berlanjut dan krisis ekonomi yang semakin parah.

"Jika situasi ini berlanjut, kita bisa melihat tambahan 3,5 juta warga Yaman yang putus asa yang sangat membutuhkan bantuan makanan reguler untuk mencegah mereka kelaparan," kata jurubicara WFP Herve Verhoosel.

Baca Juga: PM Israel Ingin Memiliki Hubungan Luar Biasa, Apa Tanggapan Kemenlu RI

Lebih lanjut WFP mengatakan, pertempuran yang meningkat, khususnya di sekitar kota pelabuhan utama Hudaidah menimbulkan kekhawatiran akan nasib jutaan orang Yaman yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka dikhawatirkan menderita kelaparan dan penyakit parah.

“ WFP  sedang meningkatkan bantuan pangan dan nutrisi daruratnya agar dapat memenuhi kebutuhan 8 juta warga Yaman setiap bulan,” ujar Herve Verhoosel.

Baca Juga: Australia Pertimbangkan Pindahkan Kedubes ke Yerussalem

Perang terjadi  antara pemerintah yang diakui secara internasional, didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dan gerakan Houthi. Yaman adalah negara termiskin di jazirah Arab.

Aliansi yang dipimpin Saudi, yang didukung oleh negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat memasok senjata dan intelijen ke Yaman. Mereka memberlakukan blokade di Hudaidah selama beberapa pekan pada akhir tahun lalu. Menurut koalisi, blokade dilakukan untuk mencegah masuknya pasokan senjata untuk Houthi.

Baca Juga: Amerika Alami Defisit Anggaran Tertingi Sejak 2012

Yaman secara tradisional mengimpor 90 persen dari makanannya. Semua pelabuhan udara, darat dan lautnya saat ini berfungsi, tetapi pertempuran di sekitar Hudaidah membuat para pekerja WFP kesulitan untuk mengambil 51 ribu ton stok gandum di fasilitas Red Sea Mills.

"Jumlah itu cukup untuk memberi makan 3,7 juta orang di Yaman utara dan tengah selama satu bulan," Kata Herve Verhoosel.

Baca Juga: Awal Mula Wanita Pasang Anting

(srf)