Menelusuri Pesantren Langitan dan Berziarah di Makam para Masyayik

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Menelusuri Pesantren Langitan dan Berziarah di Makam para Masyayik
Sumber Gambar: Koleksi Laduni.ID

Sekilas Sejarah

LADUNI.ID, Jakarta - Pesantren Langitan merupakan salah satu lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia yang berada di Tuban, tepatnya di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektare.

Pondok Pesantren Langitan ini didirikan pada tahun 1852 oleh KH. Muhammad Nur berawal dari sebuah surau kecil, KH. Muhammad Nur mengajarkan pendidikan agama pada kerabat dekat keluarga dan warga sekitarnya.

Perjalanan Pondok Pesantren Langitan dari periode ke periode selanjutnya senantiasa memperlihatkan peningkatan yang dinamis dan signifikan namun perkembangannya terjadi secara gradual dan kondisional. Bermula dari masa KH. Muhammad Nur yang merupakan sebuah fase perintisan, lalu diteruskan masa
KH. Ahmad Sholeh, dan KH. Muhammad Khozin yang dapat dikategorikan periode perkembangan. Kemudian berlanjut pada kepengasuhan KH. Abdul Hadi Zahid, KH. Ahmad Marzuqi Zahid dan KH. Abdullah Faqih yang tidak lain adalah fase pembaharuan.

Dalam rentang masa satu setengah abad Pondok Pesantren Langitan telah menunjukkan kiprah dan peran yang luar biasa, berawal dari hanya sebuah surau kecil berkembang menjadi Pondok yang representatif dan populer di mata masyarakat luas baik dalam negeri maupun manca negara. Banyak tokoh-tokoh besar dan pengasuh pondok pesantren yang dididik dan dibesarkan di Pondok Pesantren Langitan ini, seperti KH.Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ary, KH. Syamsul Arifin (ayahanda KH. As’ad Syamsul Arifin) dan lain-lain.

Baca Juga :  Pesantren Langitan

Cara Menuju ke Lokasi Pesantren

Pondok Pesantren Langitan ini terletak di area sebelah selatan dari wilayah administrasi Kabupaten Tuban, dekat perbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro. Lokasi Pondok Pesantren Langitan berada dekat dengan Stasiun Babat, Pasar Babat, Polsek Babat, Kantor Kecamatan Widang dan Kantor Pos Widang.

Pesantren Langitan ini berdiri kokoh persis di depan jalur Surabaya-Semarang dan lokasinya sangat strategis, karena dapat dijangkau dengan mudah dengan menggunakan berbagai sarana transportasi baik itu berupa bus, kapal, kereta api, dan angkutan umum lainnya.

  1. Bandara terdekat terdekat adalah Bandara Juanda (Surabaya)
  2. Pelabuhan terdekat  adalah Pelabuhan Tuban
  3. Stasiun terdekat adalah Stasiun Babat
  4. Terminal bis terdekat  adalah Terminal Babat
  5. Keluar tol terdekat adalah Exit Kabomas (Tol Surabaya – Gresik dan Tol Krian – Legundi – Manyar)

Route dari Barat misalnya dari Jakarta :

Jakarta > Tol Jakarta – Cikampek > Tol Cikopo – Palimanan > Tol Palimanan – Kanci > Tol Kanci – Pejagan > Tol Pejagan – Pemalang > Tol Pemalang – Batang > Tol Batang – Semarang > Tol Semarang > Tol Semarang – Solo > Tol Solo – Ngawi > Tol Ngawi – Kertosono > Tol Kertosono – Mojokerto > Exit Jombang > Jombang > Tembelang > Bedahlawak > Ploso > Kabuh > Bareng > Kambangan > Pule > Tanjung Sari > Ngimbang > Girik > Tlemang > Kedungpring > Kalen > Karangpilang > Nguwok > Babat > Pondok Pesantren Langitan

Sedangkan dari Timur misalnya dari Surabaya:

Surabaya > Tol Surabaya – Gresik > Exit Kebomas > Kebomas > Bunder > Ambeng-Ambeng > Tirem > Duduk Sampeyan > Pandan Pancur > Deket > Lamongan > Karang Langit > Talun > Sukodadi > Pucuk > Moropelang > Gembong > Babat > Pondok Pesantren Langitan

Baca Juga :  Kisah Inspiratif KH. Abdul Hadi Langitan


Pintu menuju makam Masyayikh Pesantren Langitan di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban

Cara Menuju Makam Sesepuh Langitan


Makam pendiri Pesantren Langitan KH. Muhammad Nur di Bejagung Tuban

Untuk menuju lokasi komplek makam para sesepuh Langitan sebenarnya tidak jauh dari lokasi pesantren langitan sekitar 300 meter. Sedangkan makam pendiri pesantren Langitan berada di daerah Bejagung Tuban.

Kenapa begitu jauh beda dengan makam KH. Khozin, KH. Abdul Hadi Zahid dan KH. Abdulloh Faqih serta KH. Marzuki Zahid yang makamnya cukup dekat dengan lokasi pondok pesantren Langitan. Menurut salah satu alumni Langitan, waktu beliau wafat lalu di khafani lalu dishalati ketika di keranda diangkat oleh takziyyin orang-orang yang mengangkat keranda ini terus bejalan tidak berhenti hingga sampai Bejagung tempat yang cukup jauh lalu beliau KH. Muhammad Nur pun dimakamkan di tempat ini, Bejagung Tuban Jawa timur, sungguh satu kejadian yang khoriqul adat.


Makam para Masyayikh Pesantren Langitan di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban

Haul
Peringatan haul para masyayikh biasanya diadakan pada bulan ShofarHaul akbar tersebut untuk memperingati wafatnya empat pengasuh Pondok Pesantren Langitan, yakni KH. Muhammad Nur, KH Abdul Hadi Zaid,  KH Ahmad Marzuki Zahid, dan KH Abdullah Faqih. Haul diadakan di pesantren Langitan Tuban.

Baca Juga :  Perdebatan Gus Dur dengan Mbah KH. Misbah Musthofa Tuban

 

KUNJUNGI JUGA

 

 

Yuk Ngaji Qur’an yang dilengkapi terjemah dan penjelasan di Laduni