Ciptakan Tisu Pembersih Tanpa Air, Mahasiswa IPB Juara Pertama Business Plan

 
Ciptakan Tisu Pembersih Tanpa Air, Mahasiswa IPB Juara Pertama Business Plan

LADUNI.ID,BOGOR - Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menjuarai Kompetisi Business Plan Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Telkom Bandung pada (6/10) lalu. Tiga Mahasiswa IPB tersebut adalah Nauvaldy Achmad Fachreza (Departemen Teknologi Industri Pertanian), Anggita Nurul Annisa (Departemen Statistika) dan Alfiyyah Hasanah (Departemen Matematika). 

Ketiga Mahasiswa IPB tersebut menggagas sebuah ide bisnis berupa tisu untuk membersihkan alat makan tanpa menggunakan air yang bernama Dish Tissue (Dishue). Dishue mengandung larutan yang berfungsi untuk mengangkat lemak dan kotoran sisa-sisa makanan. Terdapat varian aroma dalam Dishue yang dapat menghilangkan bau amis pada wadah. Dishue dibuat secara praktis sehingga dapat dibawa oleh traveller. Saat ini Dishue telah menerima pesanan dari beberapa daerah di Jabodetabek.

Salah satu anggota Tim Alfiyyah menjelaskan ide bisnis ini berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos didanai namun belum berlanjut di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Karena ingin menambah pengalaman di kompetisi bisnis, akhirnya mereka mengikutsertakan produk mereka dalam Entrepreneur Business Plan Administration dengan pengembangan di segi jumlah. Setelah seleksi proposal, 10 tim berhasil lolos di tahap presentasi. Tahap presentasi Entrepreneur Business Plan Competition ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi yaitu Universitas Telkom, Institut Teknologi Bandung, Universitas Tarumanegara, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan IPB.

“Tak ada kesulitan berarti yan kami temui karena kami sudah lama berkutat dalam persiapan PKM kemarin. Dari hasil presentasi banyak masukan dari juri, seperti target pemasaran dan bahan tisu,” terang Alfiyyah.

Menurut Alfiyyah target pemasarannya dapat difokuskan pada anak-anak dan ibu-ibu. Bahan tisu disarankan diganti dengan bahan yang ramah lingkungan. Ke depannya Alfiyyah berharap produk Dishue mendapat izin edar sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas, dapat dijual di luar kampus dan minimarket terdekat. 

"Kita juga ingin mempunyai alat-alat produksi sehingga tidak perlu meminjam peralatan dari laboratorium," pungkasnya