Satu Juta Kalimat Tauhid Menggema di Kelaten untuk Indonesia

 
Satu Juta Kalimat Tauhid Menggema di Kelaten untuk Indonesia

LADUNI.ID, Kelaten - Di tengah dentuman serangan, fitnah dan caci maki oleh pengasong khilafah dan perongrong keutuhan NKRI terhadap Banser dan NU pada umumnya membuat Ansor dan Banser semakin solid, tidak ada kata mundur sedikitpun untuk terus Terus setia mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila, yang taat menjalankan dawuh Rasullulah dan para kiai, dalam rangka menumbuhkan rasa cinta tanah air, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Klaten bersama Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Kabupaten Klaten serta Ikatan Pencak Silat NU (IPSNU) Pagar Nusa Klaten menggelar satu acara bersama berupa "Satu Juta Tauhid: Untuk NKRI, Pancasila, dan Tegaknya Islam Rahmatan lil Alamin". Acara yang berlangsung di Masjid Roudlotus Sholihin, Batur, Ceper, Klaten ini dilaksanakan pada Selasa (30/10).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tanfidziyah PCNU Klaten, KH Mujiburrahman mengajak warga NU untuk terus bersyukur meski belakangan ini NU terus menjadi bahan bully-an.

"Bersyukurlah kita yang menjadi bagian dari NU. Terus setia mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila, yang taat menjalankan dawuh Rasullulah dan para kiai. Meskipun akhir-akhir ini NU terus di-bully," ujarnya.

Sejarah mencatat, NU tidak kaget karena telah terlalu sering mendapat cacian dan godaan, khususnya dalam keistiqomahannya mempertahankan Pancasila dan NKRI.

"Tetapi kita selalu kuat dan menang. Sebagai bukti, NU masih eksis sampai saat ini. Ini kewajiban kita untuk menjaga darul mitsaq. Negara kesepakatan antar pemeluk agama Islam maupun agama yang lainnya, dan itu implementasi dari rahmatan lil alamin," imbuhnya.

Menyikapi kondisi saat ini yang sedang tidak menentu, Gus Marzuki, Ketua GP Ansor Klaten menginstruksikan kepada Banser dan Ansor untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan keadaan. "Oleh karena itu, kami menginstruksikan kepada Banser – Ansor di mana pun untuk tidak mudah terprovokasi, tidak gampang terpancing dan tidak cepat marah," tegasnya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan khataman Alquran. Lalu menggemakan satu juta kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" melalui istighotsah, mujahadah, dzikir dan tahlil serta pula sholawat.