Bulan Safar #3: Peristiwa Perang dalam Islam

 
Bulan Safar #3: Peristiwa Perang dalam Islam

 

LADUNI. ID, HIKMAH- Pada bulan Safar,sangat banyak terjadi peperangan dalamIslma yang memakan korban sangat banyak, diantara perang tersebut dikenal dengan Peristiwa Perang Al-Abwa.

 

Telah disebutkan dalam Zaadul Maad, peristiwa ini terjadi pada bulan Safar tahun ke-12 Hijrah. Perang Al-Abwa disebut pula dengan Perang Waddaan. Pembawa panji perang saat itu Hamzah bin Abdul Muthalib.

 

Ketika itu panji yang dibawa berwarna putih. Kepemimpinan Kota Madinah sementara waktu diserahkan kepada Saad bin Ubadah. Perang ini dilakukan khusus untuk menyergap kafilah Quraisy, tapi tidak membuahkan hasil.

Pada peristiwa ini Rasulullah berpesan kepada Makhsyi bin Amr adh-Dhamari, yang merupakan pemimpin Bani Dhamrah kala itu, untuk tidak saling berperang dan tidak membantu lawan. Perjanjian dibuat tertulis. Itu berlangsung selama lima belas malam

Kita telah mengetahui bersama bahwa bulan Safar merupakan bulan kedua setelah Muharam dalam kalendar Islam (Hijriyah) yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi).

Safar artinya kosong. Dinamakan Safar karena dalam bulan ini orang-orang Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh. Banyak yang bilang kalo bulan Safar ini adalah bulan sial.

Tentunya bulan yang tidak bagus untuk sebuah hajatan atau melakukan hal-hal penting, itu semua adalah salah satu bentuk khurafat (tahayul atau mitos). Menganggap sial bulan Safar sekaligus termasuk salah satu jenis pemahaman yang terlarang dan keliru.

Bernajak dari Itu termasuk amalan jahiliyah yang telah dibatalkan (dihapuskan) oleh Islam. Menganggap sial bulan Safar termasuk kebiasaan jahiliyah. Perbuatan itu tidak boleh. Bulan (Safar) tersebut seperti kondisi bulan-bulan lainnya. Padanya ada kebaikan, ada juga kejelekan.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal dayah MUDI Masjid Raya Samalanga