Agama dan Budaya Tidak Semestinya Dibenturkan

 
Agama dan Budaya Tidak Semestinya Dibenturkan

LADUNI.ID, Yogyakarta – Dalam konteks berbangsa dan bernegara Indonesia, budaya dan agama tidak perlu dipertentangkan. Oleh karena itu, Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak membenturkan nilai-nilai agama dan budaya.

Pernyataan itu disampaikan Menag Lukman usai menutup Saresehan Reaktualisasi Relasi Agama dan Budaya di Homestay Tembi, Yogyakarta, pada Minggu (4/11) kemarin.

Menurutnya, pengembangan budaya di Indonesia sudah seharusnya menghargai nilai-nilai prinsipil dalam agama. “Demikian sebaliknya, pengembangan agama juga harus tidak semestinya menghancurkan  keragaman budaya, tradisi, adat isitiadat di Indonesia,” imbuhnya.

Menag juga menambahkan bahwa sikap membenturkan nilai dan norma agama dengan keragaman budaya Indonesia dapat merusak modal sosial dan modal kultural. Padahal, kedua modal itu telah menjadi pondasi bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Selama ini, agama dan budaya telah berkembang secara harmonis dalam perjalanan sejarah panjang bangsa Indonesia. Keduanya telah bersama-sama mewariskan nilai, norma, dan etika yang terbukti berhasil mempersatukan keragaman masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

“Pemerintah akan terus berupaya menghadirkan pendidikan agama dan budaya yang mampu menghasilkan ‘anak Indonesia’ yang memiliki keyakinan bersama bahwa keragaman adalah anugerah Tuhan Yang Mahakuasa,” terangnya. (Sumber: Republika)