Bidik Pasar UMKM, Perusahaan Fintech Wallex.Asia Buka di Indonesia

 
Bidik Pasar UMKM, Perusahaan Fintech Wallex.Asia Buka di Indonesia

LADUNI.ID, Jakarta – Kini, perusahaan teknologi finansial (Fintech) dari Singapura yang bergerak dibidang Cross Border Remittance, Wallex.Asia resmi hadir di Indonesia. Perusahaan itu sengaja membidik segmen UMKM khususnya di Indonesia.

"Sasaran kami UMKM, tapi kami juga menyasar perusahaan dan perorangan," kata Direktur Group Wallex.Asia, Triono Juliarso Dawis saat peluncuran Wallex, di Ling Brother Building, Harmoni, Jakarta, Rabu (7/11) kemarin.

Pada kesempatan itu, kata Triono, Wallex.Asia sengaja membidik segmen UMKM karena dapat menawarkan nilai tambah, seperti penghematan waktu untuk bertransaksi, mempermudah transaksi, dan membuat transaksi transparan dan akuntabel bagi semua pihak terkait.

Dalam proses transaksinya sendiri adalah menggunakan system API, sehingga menawarkan rate yang kompetitif. Semua transaksi beserta underlying juga disimpan secara aman dan online berdasarkan cloud computing, pertanggung jawaban per transaksi dapat dilakukan secara mudah dan segera. Sehingga semua benar-benar jadi lebih akuntabel.

Menurutnya, Wallex.Asia sendiri telah mengantongi ijin Bank Indonesia, ijin transfer dana dengan nomor 20/235/DKSP/83 dan juga di Singapura, dengan Ijin pengiriman uang yang diterbitkan oleh Monetary Authority of Singapore dengan nomor MAS License no. 01537.

Selain itu Triono Dawis juga mengatakan, Wallex.Asia akan memberikan layanan lengkap seputar kegiatan pembayaran lintas negara di dua negara sekaligus, Indonesia dan Singapura.

Kehadirannya di Indonesia menjadi langkah strategis, sebab, Indonesia dan Singapura adalah dua negara dengan kemitraan dagang yang sangat besar. "Menurut data OEC nilai perdagangan barang kedua negara bernilai 28 milyar dolar Amerika di tahun 2016," tuturnya.

Triono Dawis juga menjelaskan, Wallex.Asia akan menawarkan alternatif baru ke segenap pengguna jasa keuangan untuk melakukan pembayaran internasional. Apabila secara tradisional, pilihan hanya ada dua, dengan menggunakan jasa dari Bank atau Money Changer, Wallex.Asia menjadi alternative baru yang kompetitif dan reliabel.

Melalui teknologi yang sudah dimiliki, Wallex menawarkan kemudahan melakukan kegiatan pembayaran internasional secara digital. Pengguna dapat mewakili individu, atau pemilik perusahaan UMKM atau bahkan team treasury perusahaan besar dapat melakukan seluruh rentetan transaksi secara online.

"Proses dimulai dari melakukan pendaftaran (sign in), pengenalan pengguna (KYC), perbandingan harga, sampai melakukan transaksi yang ditunjang dengan underlying, semua dengan sistem yang sudah di-review dan di-approve oleh berbagai otoritas terkait, dalam hal ini adalah Bank Indonesia," terang Triono.

Di jajaran investor, Wallex juga merupakan nilai tambah, karena merupakan target investasi pertama CCV yang merupakan unit usaha bagian modal ventura milik bank BCA, sebagai bank yang memiliki jumlah klien UMKM terbesar di Indonesia.

Bukan hanya itu, di dalamnya juga ada Beenext, sebuah VC ternama dari Jepang dan Indonesia, dan Prasetia modal ventura asal Indonesia yang juga terkenal sangat selektif dalam memilih target investasi.

Wallex.Asia sendiri menargetkan transaksi US 5-10 Juta Dollar pada tahun 2018 ini. "Target kami sampai akhir tahun 2018 US 5-10 Juta Dollar," ucapnya.