Afghanistan, Cermin Indonesia untuk One Step Ahead dari Cita-cita Negara Maju Manapun

 
Afghanistan, Cermin Indonesia untuk One Step Ahead dari Cita-cita Negara Maju Manapun

Tajuk Ahad Laduni.id 25 November 2018

Afghanistan, Cermin Indonesia untuk One Step Ahead dari Cita-cita Negara Maju Manapun

 

Bom meledak di tengah-tengah perayaan Maulid Nabi di kota Kabul, Afghanistan, setidaknya 50 orang meninggal dan banyak lainnya mengalami luka-luka. Polisi masih mendalami dalang dari peristiwa tersebut, pelaku diduga dari kelompok Islam Garis Keras yang ingin menumbangkan pemerintahan saat ini.

Kejadian tersebut sepertinya tidak masuk akal, karena dalam perayaan kelahiran manusia penyebar rahmat dan kedamaian itu malah terjadi kejahatan pembunuhan masal, jauh dari teladan Rasulullah SAW! Itulah negeri Afghanistan yang sudah sejak tahun 80-an terjadi perang saudara dengan mayoritas didasari perbedaan antar kelompok sesama agama Islam.

Negeri yang beberapa tahun lalu mencoba melakukan benchmark ke Indonesia untuk mewujudkan perdamaian di negeri tersebut, yaitu dengan cara mendirikan ormas Nahdlatul Ulama yang murni didirikan dan beranggotakan ulama Afghanistan. Apabila dirunut statistik pengeboman, memang peristiwa pengeboman yang memakan korban telah menurun belakangan ini, namun peristiwa tersebut masih menghantui penduduk setempat.

Itulah salah satu alasan Gerakan Pemuda Ansor, salah satu banom ormas Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama melakukan Kirab Satu Negeri dengan mendatangi, memperhatikan, mendengarkan, menyimak, dan mentadabburi peristiwa kebhinekaan Indonesia untuk selanjutnya turut berupaya dalam menjaga persatuan negeri yang terdiri dari ribuan suku bangsa yang sangat beragam. Tidak ada negeri yang lebih memiliki keunikan dan keberbedaan dibanding Indonesia, namun syukur alhamdulillah masih dapat bersatu dalam bingkai NKRI.

Kita semua tidak ingin, Indonesia menjadi Afghanistan. Titik!

Indonesia kini sudah selayaknya untuk berderap maju, maju, dan maju lebih cepat, tegar, dan percaya diri dengan membawa “meriam besar” yang bukan “batang pohon kelapa”. Sudah saatnya berkonsentrasi dalam pengembangan SDM, khususnya terkait dengan perkembangan teknologi digital yang merembet pada perkembangan industri 4.0 yang revolusioner dan membuat jantung copot bagi yang tidak siap. Sementara, era perdagangan bebas adalah sebuah keniscayaan yang akan dihadapi oleh warga bangsa.

Indonesia harus bisa terbang tinggi sejajar dengan negara-negara maju, bahkan harus One Step Ahead dari setiap cita-cita negara maju manapun!

Maka peran-peran untuk menjaga persatuan dan kesatuan adalah peran yang harus dipikul bersama seluruh warga bangsa dengan kesadaran penuh bahwa Indonesia akan menjadi negara super power yang gemah ripah loh jinawi, memiliki kesejahteraan yang bermanfaat kepada warga bangsa dan dunia dalam dasar ajaran Islam rahmatan lil ’alamin.

Demikianlah, semoga kita semua selalu diberikan kesadaran pentingnya persatuan dan mengutamakan kesatuan, sesama saudara muslim, sesama saudara sebangsa, dan sesama saudara anak manusia. Kesadaran yang akan membawa kepada kedamaian dalam berperadaban.

 

Salam Islam Nusantara!
Salam Indonesia Mercusuar Dunia!