Biografi Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi

 
Biografi Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Gelar Beliau

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren
3.2  Membuka Majlis Ta'alim

4.    Teladan
5.    Fatwa Beliau
6.    Chart Silsilah Sanad
7.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi Al-Bantany atau yang kerap disapa Abuya Muhtadi Dimyathi lahir pada 26 Desember 1953 M / 28 Jumadal Ula 1374 H. di Kampung Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Abuya Dimyathi bin KH. M. Amin Al-Bantany dengan Nyai Hj. Asma' binti KH. ‘Abdul Halim Al-Makky.

1.2 Gelar Beliau
Abuya Muhtadi Dimyathi adalah sosok ulama yang memiliki banyak gelar, diantaranya:

  1. Mufti Asy-Syafi’iyyah
    Gelar tersebut didapat karena beliau sudah mengkhatamkan dan menguasai 4 Kitab pedoman Muta'akhkhirin As-Syafi’iyyah (Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, Asnal Matholib) dan Kitab Raudlatut Tholibin (Pegangan Para Mufti).
  2. Al-Mutafannin, karena beliau adalah ulama yang menguasai berbagai Ilmu Agama.
  3. Al-Musnid, karena beliau sudah disahkan untuk mengijazahkan Kitab Sanad Kifayatul Mustafid karangan Syekh Mahfudz At-Tarmasy
  4. Al-Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah karena beliau juga menguasai 14 cabang Thariqah.
  5. Syekhul Masyayikh (Kyainya Para Kyai).

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Abuya Muhtadi Dimyathi memulai pendidikannya dengan belajar di SR Tanagara. Ketika belajar di SR beliau di asuh oleh ibundanya, karena ayahandanya Abuya Dimyathi Amin pada waktu itu masih Siyahah (berkelana) di Pondok-Pondok Pesantren di Nusantara sekaligus bersilaturrahim, bertabarruk dan tholab pada para ulama sepuh kala itu.

Setelah tamat SR, pada tahun 1965 M. beliau diajak oleh ayahandanya untuk ikut Siyahah sambil terus menerus digembleng pendidikan agama dalam pengembaraan selama 10 tahun, dan pada tahun 1975 M. beliau mengikuti ayahandanya Iqomah di Kampung Cidahu Desa Tanagara Kec. Cadasari Kab. Pandeglang, Banten sambil merintis Pondok Pesantren.

Meski telah memimpin pesantren, bukan berarti beliau berhenti belajar kepada ayahandanya, karena sampai akhir hayat ayahandanya pada 3 Oktober 2003 M / 7 Sya’ban 1424 H, beliau masih tetap belajar dengan mengkhatamkan banyak Kitab ulama salaf dari berbagai cabang ilmu.

Dari cabang ilmu tafsir, beliau mengkhatamkan Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabary (Tafsir terbesar) dan Tafsir Ibnu Katsir. Dari cabang Qiro'ah beliau tidak cuma ahli dalam Qiro'ah Sab’ah tapi juga ahli dalam Qiro'ah ‘Asyaroh disamping juga Hafidz Al-Qur'an. Dari cabang Ilmu Al-Qur'an ia mengkhatamkan Al-Burhan, Al-Itqon dan lain-lain. Dari fan hadis beliau mengkhatamkan Kutub As-Sittah, dari fan fiqih beliau sampai mengkhatamkan Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Asnal Matholib, dan 14 cabang ilmu lainnya.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. Abuya Dimyathi (ayah),
  2. Nyai Hj. Asma' (ibu).
  3. KH. Dalhar Watucongol,
  4. KH. Muhammad Khozin,
  5. KH. Rukyat Kendal,
  6. KH. Habib Dimyathi Termas,
  7. KH. Harist Dimyathi Termas,

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
Setelah ayahandanya wafat, Abuya Muhtadi Dimyathi melanjutkan kepemimpinan pesantren. Beliau menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Roudotul 'Ulum Cidahu, Pandeglang.

3.2 Membuka Majlis Ta’lim
Pada setiap hari terutama hari Sabtu, Ahad dan Senin, di Majlis Ta’lim, beliau membuka pengajian, dengan menggunakan bahan kajian berbagai kitab kuning, diantaranya:

  1. Kitab Raudlatut Tholibin,
  2. Mughnil Muhtaj,
  3. Tuhfatul Muhtaj,
  4. Nihayatul Muhtaj,
  5. Al-Ihkam Fi Ushulil Ahkam,
  6. Al-Ghunyah Li Tholibi Thariqil Haq,
  7. Ihya Ulumiddin,
  8. Shohih Muslim,
  9. An-Nasyr Fi Qiro'atil ‘Asyr dan lain-lain.
  10. Majelis tersebut dihadiri oleh para kyai alim, ulama di Banten

4. Teladan
Abuya Muhtadi Dimyathi adalah seorang ulama yang ahli tirakat, bahkan semenjak umur 18 tahun sampai sekarang beliau masih menjalani Shaumuddahri/puasa setiap hari bertahun tahun.

5. Fatwa Beliau
Fatwa Tentang Pancasila, HTI, dan Ormas Sejenisnya
Salah satu fatwanya yang menunjukkan bahwa beliau adalah seorang ulama nasionalis adalah fatwanya tentang Pancasila, HTI dan Ormas sejenisnya berikut ini:

Dengan ini, saya Abuya Muhtadi Dimyathi (Ketua/Imam M3CB) berfatwa bahwa Pancasila adalah:

قاعدة كلية أقامها من قبلنا لإصلاح من بين سابنج وميروكى

Artinya: Dasar Negara yang bersifat global mencakup keseluruhan komponen bangsa yang dirumuskan dan disahkan oleh tokoh-tokoh sebelum kita untuk kemashlahatan seluruh rakyat NKRI dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari beragam Agama, ras dan suku.

dan juga saya berfatwa bahwa:

ألحاتيئي ومن نحا نحوهم ليس إلا أنهم قوم مسلمون أقاموا في بلدتنا التي قاعدتها فنجاسيلا ويريدون إزالتها محقرين ومهينين بانيها ومدعين بأنهم طاغوت, وذلك نوع من البغي, والبغي كبيرة. فلما كان كذلك فحرام في الجملة

Artinya: HTI, Hizbut Tahrir Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya yang sejalan dengan HTI tiada lain kecuali kaum muslimin yang menetap di negara kita Indonesia yang punya dasar Pancasila dan misi kaum muslimin tersebut adalah menghilangkan Pancasila, mereka juga menghina dan meremehkan tokoh-tokoh perumus dan pengesah Pancasila dan menganggap bahwa tokoh-tokoh perumus Pancasila adalah taghut. Perbuatan seperti itu adalah salah-satu macam pemberontakan terhadap Negara, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka HTI dan ormas-ormas Islam yang sejalan dengan HTI itu hukumnya harom dalam beberapa masalah/situasi dan kondisi.

6. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi dapat dilihat DI SINI.

5. Referensi
Alkhoirot.net

Artikel ini sebelumnya diedit pada tanggal 01 September 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 26 Desember 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya