Jokowi: Peluang Ekonomi Digital Global Sangat Besar 

 
Jokowi: Peluang Ekonomi Digital Global Sangat Besar 

LADUNI.ID,JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi digital global tumbuh 2 kali lipat dari kurun 2000-2016 dan tumbuh 2,5 kali lipat dibandingkan pendapatan (PDB) dunia. Artinya, lanjut Jokowi, peluang di sini besar, dengan asumsi diperkirakan di 2025 ekonomi digital akan mencapai USD 23 triliun.

“Silakan hitung sendiri jumlahnya total berapa berarti, USD23 triliun dirupiahkan itu akan setara dengan 24,3 persen PDB dunia, besar sekali,” kata Jokowi di Kartika Expo, Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta, Jumat (7/12) pagi

Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan perlu diperbanyak inkubator dan akselerator. Karena startup-startup tersebut memang membutuhkan itu. Ia juga mengingatkan, ekosistem yang harus digarap tidak hanya di online tetapi juga di offline.

“Dua-duanya ini harus berkolaborasi, enggak bisa hanya urusan yang online saja, enggak bisa,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi memberi contoh, minggu lalu dirinya bertemu dengan para pelaku usaha mikro dan usaha supermikro di kampung, yang menjual pisang goreng, makaroni, dan nasi uduk.

Menurut Jokowi masalah industri supermikro adalah pemasaran produknya hanya dilakukan di rumah, di gerobak di depan rumah. Mereka tidak membangun brand dan tidak memiliki kemasan yang baik.

“Hal-hal seperti ini juga harus ada yang ngerjain, offline-nya ada yang ngerjain. Bagaimana membuat sebuah packaging yang baik, kemasan yang baik, kemudian ditempel dengan brand yang bagus juga, harus mulai kita giring ke sana,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, generasi muda harus mulai membangunkan brand yang simpel dan mudah diingat untuk mereka. Produk industri rumah tangga dan usaha kecil mikro ini, lanjut Presiden, sudah bagus, hanya perlu sedikit sentuhan.

“Tapi siapa yang menyentuh mereka? Pemerintah enggak mungkin, enggak punya kemampuan untuk itu. Ini harus orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneurship yang kuat, yang memiliki pengetahuan bagaimana membangun brand, yang memiliki pengetahuan bagaimana mengemas sebuah produk, sehingga ada value di situ, ada nilai yang lebih di situ,” ujar Presiden.

Lebih lanjut Jokowi menilai, ini adalah pekerjaan anak-anak muda yang sudah terjun ke digital startup. Untuk menggabung ekosistem online dengan offline. Ekosistem online memang harus sambung dengan ekosistem offline, disambung. 

"Jadi Saudara-saudara akan mendapat pahala besar, selain untungnya besar juga, karena meningkatkan taraf hidup, usaha-usaha rumah tangga melonjak, memiliki brand, memiliki kemasan, dan bisa masuk, syukur-syukur bisa masuk ke global marketplace,” pungkas Jokowi.