Biografi KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara
- by Syarifudin
- 22.538 Views
- Rabu, 31 Agustus 2022

Daftar Isi Profil KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara
- Kelahiran
- Wafat
- Mendirikan Lembaga Pendidikan
- Mendirikan Pesantren
- Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
- Teladan
- Karya-Karya
- Chart Silsilah Sanad
Kelahiran
KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara lahir pada 28 Mei 1928, di lingkungan Pesantren Nailun Najah, Desa Sumber Girang, Lasem, Rembang. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Fathurrohman Lasem dengan Nyai Hj. Asiyah.
Nasab KH. Mudhoffar Fathurahman dari jalur ayah merupakan keturunan Sunan Giri. Nasab beliau sebagai berikut:
- Nabi Muhammad SAW
- Sayyidina Fatimatus Zahro dengan Sayyidina Ali
- Sayyidina Husen Bin Ali
- Sayyidina Ali Zaenal Abidin
- Sayyidina Muhammad Al-Baqir
- Sayyidina Ja’far Shodiq
- Sayyidina Ali AL-Uroidi
- Sayyidina Muhammad Annaqib
- Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi
- Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah
- Sayyidina Ubaidillah
- Sayyidina Alawi
- Sayyidina Muhammad
- Sayyidina Alawi Muhammad
- Sayyidina Ali Choli’ Qosam
- Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath
- Sayyidina Alawi
- Sayyidina Amir Abdul Malik Azmath Khon
- Sayyidina Abdulloh Azmath Khon
- Sayyidina Ahmad Syah Jalal
- Sayyidina Jamaludin Khusen
- Sayyidina Ibrohim Asmuro
- Sayyidina Ishak
- Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri)
- Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir)
- Sayyidina Abdul Halim (P. Benawa)
- Sayyidina Abdurrohman (P. Samhud Bagda-Mbah Sambu)
- Sayyid Abdul Halim
- Sayyid Abdul Bar
- Sayyid Abdul Lathif
- KH. Baidlowi
- KH. Ibrohim
- KH. Zainuddin
- KH. Fathurrohman Lasem
- KH. Mudhoffar Fathurrohman
Wafat
KH. Mudhoffar Fathurrohman wafat pada malam Jumat 14 Muharram 1436 H atau bertepatan dengan 6 November 2014, dalam usia 86 tahun.
Mendirikan Lembaga Pendidikan
Setelah hijrah ke Kriyan Kalinyamatan Jepara, KH. Mudhoffar Fathurrohman merintis kegiatan dakwah dan pendidikan dengan mendirikan Pendidikan Guru Agama 6 tahun (PGA) Nurul Islam, yang pada tahun 1970-an menjadi sekolah favorit di Jepara, untuk menyesuaikan aturan pemerintah maka nama PGA berubah menjadi MTs dan MA Nurul Islam dengan banyak alumni yang menjadi orang-orang besar.
Kemudian mendirikan Madrasah Diniyyah Awwaliyah, Madrasah Wustho, Majlis Khotmil Qur’an, Majlis Ta’lim Selikuran, team pendiri Yayasan Sultan Agung Kriyan, Poskestren dan lain-lain.
Mendirikan Pesantren
KH. Mudhoffar Fathurrohman mendirikan Pesantren Ammar Jepara, yang kemudian menjadi Ammar Nailun Najah, terinspirasi atas berdirinya Pesantren Nailun Najah yang didirikan oleh menantunya yang masih dalam satu desa.
Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
Selain aktif di kegiatan pendidikan dan dakwah, KH. Mudhoffar Fathurrohman juga pernah aktif di PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yakni di Idarah Aliyah (Pengurus Pusat) Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdiyah (JATMAN) sejak zaman KH. Idham Kholid Sampai Zaman Habib Luthfi Bin Yahya.
Teladan
KH. Mudhoffar Fathurrahman dikenal dermawan, hingga masyarakat menyematkan ulama yang luar biasa dalam sedekah. Hampir setiap selesai sholat jamaah membagikan uang pada orang yang jamaah shalat Subuh yang fakir miskin
Beliau juga dikenal gemar menjalin silaturrahim kepada saudara-saudaranya. Dan beliau juga di kenal, setiap ada acara keluar kota, pasti suka mampir mampir walau hanya singgah di saudara atau kenalan beberapa menit.
Karya-Karya
Karya KH. Mudhoffar Fathurrohman yang sempat di bukukan diantaranya,
Pertama, Dasar-Dasar Amaliyah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yang isinya dasar-dasar pegangan amaliyah harian ahlus sunnah wal jamaah dalam bahasa arab, pernah di cetak oleh PCNU Pekalongan, juga Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah Kudus
Kemudian di terbitkan dalam bentuk buku, berjudul tradisi orang orang NU yang di tambahi komentar atau syarah oleh KH. Munawir Abdul Fatah (kakak ipar beliau) dicetak olek LKIS
Kedua, Amaliyah KH. Mudhoffar Fathurrahman. Amalan Wirid beliau yang tidak pernah di Tinggalkan yaitu membaca Surat Al Fatihah 100x dan Sholawat Nariyah 11x setiap selesai sholat.
Beliau juga sering berpesan berkali kali, “man qoro'a fatihah miata marroh, ya ro minal ajaibil masturoh," artinya barangsiapa yang membaca fatihah 100x, dia akan melihat keajaiban (hajatnya di ijabah) dengan nyata. Ijazah tersebut beliau dapat dari Pak leknya yaitu KH. Abdul Hamid Pasuruan.
Sumber: Gus Muhammad bin Muhammad Suhaimi bin Masyhudi
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad murid KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 04 April 2020, dan terakhir diedit tanggal 31 Agustus 2022.
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...