AS Kalah di Sidang PBB, Duta Besar AS untuk PBB Mengundurkan Diri

 
AS Kalah di Sidang PBB, Duta Besar AS untuk PBB Mengundurkan Diri

LADUNI.ID, New York - Amerika Serikat dibawah pimpinan Persiden Donal Trump, AS selalu melancarkan kebijakan yang merugikan Palestina. Seperti, memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Dalam sidang PPB, mayoritas negara anggota PBB memilih untuk memberikan hukuman kepada Hamas, sebanyak 87 anggota setuju untuk menghukum Hamas, sementara 57 lagi menentangnya dan 38 abstain, dalam pertemuan terdahulu, Dewan Majelis PBB sepakat resolusi Hamas ini hanya bisa disahkan jika dua per tiga dari total kesuluruhan suara mendukung resolusi ini. Prosedur dua per tiga suara ini diajukan oleh Kuwait. Dan hasilnya, voting tidak mencapai dua per tiga.

Hamas berterima kasih kepada negara-negara yang menentang resolusi usulan Amerika Serikat (AS) ke PBB untuk menghukum mereka. Ini menunjukkan kegagalan lobi AS di PBB pascapengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"(Kami meminta) semua negara yang mendukung pendudukan Israel dan pemerintahan (Donald) Trump untuk mempertimbangkan sikap mereka dan memperbaiki kesalahan mereka yang bersejarah dan besar terhadap rakyat Palestina," ungkap pernyataan Hamas, seperti dilansir dari CNN International, Jumat (7/12).

Hamas mengatakan, kegagalan untuk mengesahkan resolusi tersebut menunjukkan kesalahan serius atas kebijakan intimidasi pemerintahan Trump di kawasan Palestina-Israel.  Perwakilan Palestina di PBB Riyad Mansour juga mengecam kebijakan politik AS yang ditujukan kepada orang Palestina.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memberikan ancaman kepada anggota-anggota negara PBB melalui pesan tertulis untuk menyetujui draf yang diajukan AS tersebut.

"Amerika Serikat melihat hasil pemungutan suara ini dengan sangat serius," kata Haley.

Haley yang sudah menyatakan mengundurkan diri sebagai duta besar AS untuk PBB akan mengakhiri masa jabatannya pada akhir tahun ini. Sepanjang menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB, ia seorang pembela Israel yang gigih.

"Sebelum Majelis Sidang dapat mengadvokasi secara kredibel kompromi dan rekonsiliasi antara Palestina dan Israel, harus dicatat, tanpa ambigu dan syarat untuk mengutuk terorisme Hamas," kata Haley sebelum pemungutan suara.

Salah seorang pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan penolak draf resolusi yang diajukan AS ini menjadi pukulan telak bagi pemerintahan AS. Selain juga menjadi menjadi legitimasi perlawanan terhadap kependudukan Israel yang didukung AS.

Sumber : Reuters