Ciri-ciri Orang Dicintai Allah Swt

 
Ciri-ciri Orang Dicintai Allah Swt

LADUNI.ID - Pengajian rutin di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Ahad malam menggunakan kitab Dalil al-Falihin syarh Riyadh ash-Shalihin Bab علامات حب الله تعالی العبد والحث علی التخلق بها والسعي في تحصيلها (Ciri-ciri Kecintaan Allah kepada seseorang, Anjuran agar Berakhlak dengan Akhlak Allah, dan Upaya Meraih Cinta Allah)

Berdasarkan al-Qr'an surat Ali 'Imran ayat 31 dan surat al-Maidah ayat 54 dapat dipahami bahwa di antara ciri-ciri orang yang dicintai Allah ialah (1) selalu dan konsisten ittiba' mengikuti dan meneladani Rasulullah SAW., (2) bersikap lemah lembut terhadap orang-orang beriman, (3) bersikap tegas keras kepada orang-kafir, (4) selalu berjihad di jalan Allah, (5) tidak takut celaan dari orang-orang yang suka mencela. 

Mengikuti dan meneladani Rasulullah SAW. adalah akidahnya, ibadahnya, dan akhlaknya. Ada yang wajib, sunnah, mubah, dan ada yang pilihan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi atau disebut الاباحۃ العقليۃ (kebolehan secara rasionalitas). 

Dalam konteks ittiba' kepada Rasulullah SAW. selayaknya kita mengenal macam-macam perbuatan Nabi SAW. antara lain:
(1) الافعال الجبليۃ
Perbuatan Nabi SAW. sebagai naluri dan tabiat kemanusiaannya. Misalnya gerakan atau ayunan tangan dan kaki. Gerakan seperti ini sebagai refleksi kemanusiaan. Begitu juga misalnya Rasulullah SAW berbaring telentang dalam masjid sambil meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain. (HR. Bukhari dari Abdullah bin Zaid). 

Apakah kita setiap masuk masjid harus berbaring telentang seperti yang dilakukan Nabi SAW. dalam hadis ini? Tidak, sebab boleh jadi Beliau berbaring karena capek sebagai tabiat kemanusiaan. Berbeda halnya ketika Beliau masuk masjid dan shalat sunat tahiyyatul masjid 2 rakaat, kita harus ikuti. Perbuatan ini atas dasar wahyu inilah yang disebut (2) الافعال التشريعيۃ 

Perbuatan tasyri'. Dalam masalah inilah berlaku hadis tentang bid'ah, Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan agama maka ia tertolak. (HR. Muslim dari Aisyah).
(3) الافعال من قبيل العادۃ بوفق الشريعۃ
Perbuatan sebagai bagian dari budaya masyarakat setempat yang sesuai dengan syariat. Termasuk dalam hal ini adalah pakaian baju, celana, sandal, sepatu, rambut, dan lain-lain. Rambut Nabi SAW panjangnya hingga sebahu dan modelnya belah dua. Apakah rambut kita harus sama denga rambut Beliau? Tidak mesti, sebab model rambut bagian dari perkembangan budaya. Yang diikuti adalah sikap Nabi yang bijak mengikuti perkembangan budaya dan kearifan lokal. Budaya Arab, Afrika, Eropa, dan Indonesia pasti berbeda

Dalam hal ini perlu mengenal kaedah ilmu Ma'anil Hadis. التمييز بين الوسيلۃ المتغيرۃ والهدف الثابت Artinya membedakan antara sarana yang bisa berubah-ubah dan tujuannya yang tetap.

Kecuali ada hadis Nabi SAW yang menegaskan bahwa perbuatan itu apabila dilaksanakan mendapat pahala sekian sekian sekian atau apabila dilanggar maka akan diancam dengan adzab, maka perbuatan itu bukan lagi perbuatan tabiat kemanusiaan dan budaya, tetapi terbuatan tasyri'. 
(4) الافعال الخاصۃ
Perbuatan khusus untuk Nabi SAW tidak boleh diikuti, seperti Beliau beristri lebih dari 4, Beliau nikah tanpa mahar, tanpa saksi, tanpa wali. Janda-janda Beliau tidak boleh dinikahi. Wudhu Beliau tidak batal karena tidur.

Semoga kita termasuk orang-orang yang cinta kepada Rasulullah SAW. dan dicintai Allah Dzil Jalal wal Ikram. 
اللهم انا نسالك حبك وحب من يحبك والعمل الذي يبلغنا حبك
Ya Allah kami memohon kepada Mu CintaMu, cinta orang-orang yang mencintaiMu, dan amalan yang menyampaikan kami kepada CintaMu. (HR. Tirmidzi dari Abu Darda'). 
والله اعلم بالصواب 
Pontianak, 13 Agustus 2017.

Oleh: Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag

Dosen IAIN Pontianak