Pancasila, Jalan Damai Bangsa Indonesia

 
Pancasila, Jalan Damai Bangsa Indonesia

LADUNI.ID, Jakarta - KH Mustofa Aqil Siroj, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan bahwa saat terjadi perang melawan penjajah, semua komponen bangsa ikut terlibat. Semua masyarakat dengan berbagai etnis, suku, dan agama terlibat dalam pertempuran. Setelah berhasil memenangkan pertempuran, barulah memikirkan bentuk negara, yakni dijadikan Pancasila sebagai Ideologi bangsa, asas hidup, pedoman, dan jalan damai bangsa Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Mustofa Aqil pada saat Peringatan Haul ke-9 Gus Dur, di Pesantren Motivasi Indonesia (PMI), Kampung Cinyosog, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seperti dilansir dari NU Online, pada Rabu (9/1).

“Semua berjuang (memerdekakan Indonesia). Ada Hindu, Buddha, Katholik, para Romo juga berjuang. Kalau kita jadikan (bentuk) negara Islam, bagaimana dengan yang Kristen. Kalau dijadikan negara Kristen, bagaimana yang Buddha. Kan tidak terima,” terangnya.

Dia juga mengatakan, ada suatu peristiwa yang cukup penting yang terjadi di Jawa Timur sebelum perumusan Pancasila, yakni para Kiai berkumpul membahas bentuk negara. Kemudian disepakati untuk mengutus KH Abdul Wahid Hasyim ke Jakarta untuk ikut merumuskan dasar negara Pancasila.

“Agar berdampingan dengan damai, bisa saling merasa bertanggung jawab dan melindungi, maka dibuatlah Pancasila. Sudah paling enak Pancasila. Kita yakin, ini dibuat oleh para ulama, hasil istikharah. Pancasila adem, tenteram, enak sekali,” jelas Kiai Mustofa.

“Karena supaya kita punya negara. Kalau punya kedaulatan kita yang menjaga. Bagaimana agar memiliki semangat dalam menjaga? Maka ditanamkanlah rasa mencintai tanah air,” ungkapnya.