Hadis Imam Bukhari No. 3316 : Tanda kenabian dalam Islam

 
Hadis Imam Bukhari No. 3316 : Tanda kenabian dalam Islam

Hadis Imam Bukhari

No: 3316
Kitab: PERILAKU BUDI PEKERTI YANG TERPUJI
Bab: Tanda kenabian dalam Islam

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَصْحَابَ الصُّفَّةِ كَانُوا أُنَاسًا فُقَرَاءَ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَرَّةً مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ أَرْبَعَةٍ فَلْيَذْهَبْ بِخَامِسٍ أَوْ سَادِسٍ أَوْ كَمَا قَالَ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ جَاءَ بِثَلَاثَةٍ وَانْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَشَرَةٍ وَأَبُو بَكْرٍ ثَلَاثَةً قَالَ فَهُوَ أَنَا وَأَبِي وَأُمِّي وَلَا أَدْرِي هَلْ قَالَ امْرَأَتِي وَخَادِمِي بَيْنَ بَيْتِنَا وَبَيْنَ بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ تَعَشَّى عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لَبِثَ حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ ثُمَّ رَجَعَ فَلَبِثَ حَتَّى تَعَشَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بَعْدَ مَا مَضَى مِنْ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ مَا حَبَسَكَ عَنْ أَضْيَافِكَ أَوْ ضَيْفِكَ قَالَ أَوَعَشَّيْتِهِمْ قَالَتْ أَبَوْا حَتَّى تَجِيءَ قَدْ عَرَضُوا عَلَيْهِمْ فَغَلَبُوهُمْ فَذَهَبْتُ فَاخْتَبَأْتُ فَقَالَ يَا غُنْثَرُ فَجَدَّعَ وَسَبَّ وَقَالَ كُلُوا وَقَالَ لَا أَطْعَمُهُ أَبَدًا قَالَ وَايْمُ اللَّهِ مَا كُنَّا نَأْخُذُ مِنْ اللُّقْمَةِ إِلَّا رَبَا مِنْ أَسْفَلِهَا أَكْثَرُ مِنْهَا حَتَّى شَبِعُوا وَصَارَتْ أَكْثَرَ مِمَّا كَانَتْ قَبْلُ فَنَظَرَ أَبُو بَكْرٍ فَإِذَا شَيْءٌ أَوْ أَكْثَرُ قَالَ لِامْرَأَتِهِ يَا أُخْتَ بَنِي فِرَاسٍ قَالَتْ لَا وَقُرَّةِ عَيْنِي لَهِيَ الْآنَ أَكْثَرُ مِمَّا قَبْلُ بِثَلَاثِ مَرَّاتٍ فَأَكَلَ مِنْهَا أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ إِنَّمَا كَانَ الشَّيْطَانُ يَعْنِي يَمِينَهُ ثُمَّ أَكَلَ مِنْهَا لُقْمَةً ثُمَّ حَمَلَهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَصْبَحَتْ عِنْدَهُ وَكَانَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمٍ عَهْدٌ فَمَضَى الْأَجَلُ فَتَفَرَّقْنَا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا مَعَ كُلِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ أُنَاسٌ اللَّهُ أَعْلَمُ كَمْ مَعَ كُلِّ رَجُلٍ غَيْرَ أَنَّهُ بَعَثَ مَعَهُمْ قَالَ أَكَلُوا مِنْهَا أَجْمَعُونَ أَوْ كَمَا قَالَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ فَعَرَفْنَا مِنْ الْعِرَافَةِ


Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Mu'tamir dari bapaknya telah bercerita kepada kami Abu 'Utsman bahwa Abdurrahman bin Abu Bakar radliallahu 'anhu bercerita kepadanya bahwa Ashhabus Suffah adalah orang-orang faqir dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suatu kali pernah bersabda: "Siapa yang memiliki makanan untuk dua orang hendaklah dia mengajak orang yang ketiga, dan siapa yang memiliki makanan untuk empat orang hendaklah dia mengajak orang yang kelima, atau keenam", atau sebagaimana beliau sabdakan. Abu Bakar pun datang dengan mengajak orang ketiga. Sementara itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak sepuluh orang dan Abu Bakar hanya dengan orang yang ketiga. Dia ('Abdur Rahman) berkata; "Ketiga orang itu adalah aku, bapakku dan ibuku". --Perawi (Abu 'Utsman) berkata; "Aku tidak tahu apakah dia ('Abdur Rahman) menyebutkan; "Istriku, dan pembantuku yang bekerja di rumahku dan rumah Abu Bakar."-- Lalu Abu Bakar menikmati makan malamnya di rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tinggal disana beberapa saat hingga mendirikan shalat 'Isya'. Lantas ia kembali sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuntaskan makan malamnya. Kemudian Abu Bakar pulang ke rumah setelah agak larut malam sebagaimana yang Allah kehendaki. Istrinya berkata; "Apa yang menghalangimu dari tamu-tamumu? atau tamumu? (dengan lafadz tunggal) " (perawi ragu). Abu Bakar menjawab; "Apakah kamu telah menjamu mereka untuk makan malam?". Istrinya menjawab; "Mereka menolaknya sampai kamu datang". Keluarga Abu Bakar sudah berusaha menjamu mereka namun mereka tetap menolak, hingga mereka sendiri kewalahan untuk mempersilahkan. Lalu aku pergi dan bersembunyi. Maka Abu Bakar berkata; "Wahai Ghuntsar!". Abu Bakar mencaci dan mencelanya ('Abdur Rahman) lalu berkata; "Makanlah". Lalu Abu Bakar berkata lagi; "Aku tidak akan memberinya (Abdurrahman) makan selamanya". Dia berkata; "Demi Allah, tidaklah kami mengambil satu suap makanan kecuali makanan itu bertambah dari bawah dengan yang lebih banyak dari suapan tersebut hingga mereka kenyang dan makanan itu menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Abu Bakar memperhatikannya dan ternyata makanan itu memang bertambah banyak, lalu dia berkata kepada isrinya; "Wahai sadara Bani Firas (ada apa gerangan)?". Istrinya menjawab; "Tidak tahu. Sungguh kesejukan hatiku sekarang adalah bahwa makanan itu bertambah banyak tiga kali lipat dari sebelumnya. Maka Abu Bakar memakannya lalu berkata; "Sesungguhnya dari setan", (maksudnya sumpahnya untuk tidak memberi makan kepada Abdurrahman). Lalu dia kembali memakannya satu suap kemudian membawa mangkuk besar berisi makanan itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga makanan itu ada di hadapan beliau. Diantara kami dan kaum itu (ashhabus suffah) ketika itu ada perjanjian (masalah kepulangannya) sehingga ketika waktu perjanjian telah berakhir, kami berprncar dengan diketuai dua belas orang laki-laki (kelompok), setiap satu orang dari mereka (membawa) sekian banyak anggota yang hanya Allah saja yang tahu jumlah orang yang menyertai pada setiap satu orangnya, selain sang ketua diutus bersama mereka. Dia berkata; "Mereka makan dari makanan (mangkuk yang dibawa Abu Bakar) itu semuanya" atau sebagaimana dia katakan. Dan orang lain berkata; "Lalu kami mengetahui bahwab Abu Bakar adalah orang yang bijak.'



Sumber:
Buku Terjemah Shahih Bukhari Lengkap
Penulis Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari