Catatan Ijazah Kitab Taujihun Nabih dari Habib Umar bin Hafidz untuk Gus Baha’

 
Catatan Ijazah Kitab Taujihun Nabih dari Habib Umar bin Hafidz untuk Gus Baha’
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah kesempatan kunjungan Habib Umar bin Hafidz di Indonesia pada tahun 2019, Gus Baha’ pernah mengikuti agenda beliau ketika mengisi acara di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah.

Selepas acara, Gus Baha’ mendapatkan kesempatan untuk bertemu Habib Umar dan berdiskusi sejenak lalu meminta ijazah Kitab Taujihun Nabih dari beliau.

Gus Baha’ pernah bercerita bahwa sebelum meminta ijazah dan akhirnya mendapatkan itu, beliau sempat mengkaji terlebih dahulu dan membubuhi banyak catatan pinggir di dalam kitabnya. Lalu setelah itu beliau menyampaikan kepada Habib Umar atas apa yang telah dilakukannya.

Ketika mendapatkan kesempatan bertemu Habib Umar itu, kemudian beliau sekalian meminta ijazah Kitab Taujihun Nabih. Sebab sebagaimana diketahui bahwa kitab tersebut adalah karya dari Habib Umar bin Hafidz.

Judul lengkap kitabnya adalah Kitab Taujihun Nabih li Mardloti Barih. Kitab ini merupakan kumpulan pelajaran dan petuah-petuah Habib Umar yang dicatat oleh muridnya, Fahmi bin Ali bin Ubaidun. Pembahasan di dalam kitab tersebut terdiri dari 13 Bab yang menguraikan seputar fiqih dakwah.  

Dalam ijazah Kitab Taujihun Nabih yang diberikan oleh Habib Umar kepada Gus Baha’ terdapat catatan yang ditulis langsung oleh Habib Umar, khusus ditujukan untuk Gus Baha’.

Berikut catatan ijazah Habib Umar kepada Gus Baha’ yang banyak terpublikasikan di berbagai media. Dalam catatan tersebut tertulis:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

أَجَزْنَا الُمُوَفَّقَ الْمُبَارَكَ أَحْمَدُ بَهَاءُ الدِّيْنِ فِي تَأَمُّلِ كِتَابِ تَوْجِيْهِ النَّبِيْهِ وَتَدَبُّرِ مَعَانِيْهِ وَالْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ وَنَشْرِهِ وَتَعْلِيْمِهِ وَاللهُ يَكْسُوْهُ حَلَةَ الْمَعْرِفَةِ وَالْمَحَبَّةِ وَيُسِيْرُ بِهِ فِي مَسْلَكِ الْأَحِبَّةِ وَيَنْفَعُهُ وَيُنْفَعُ بِهِ فِي خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَةٍ (عمر بن محمد بن سالم بن حفيظ)

“Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”

Saya memberikan ijazah kepada seorang yang pantas dan diberkahi, Ahmad Baha’uddin dalam meneliti Kitab Taujihun Nabih, merenungkan maknanya, mengamalkan yang terkandung di dalamnya, menyebarkan dan mengajarkannya. Semoga Allah menganugerahinya derajat makrifat dan mahabbah dan dapat menapaki jalan para kekasih yang dicintai Allah dan semoga Allah memberikan manfaat kepadanya dan menjadikannya manfaat bagi orang lain, dalam keadaan baik, dalam kelembutan dan kebaikan lahir batin.”

Kitab ini semakin spesial ketika secara langsung mendapatkan dari pengarangnya, yakni Habib Umar bin Hafidz. Tapi ijazah ini juga terasa spesial karena ditujukan kepada orang spesial yang sangat dikagumi oleh berbagai kalangan umat Islam di Indonesia, yakni Gus Baha’.

Catatan tersebut menjadi bukti relasi para ulama yang didasari dengan keikhlasan dan kecintaan satu sama lain karena Allah SWT.

Semoga dengan menyampaikan catatan ini, kita juga mendapatkan keberkahan dari kedua ulama besar tersebut. Semoga Allah selalu menjaga mereka berdua dalam keadaan sehat wal afiyat dan selalu menjadi pelita dan oase umat Islam. Amin. []


Editor: Hakim