Akhlak Nabi Muhammad SAW Ketika Diludahi Seorang Yahudi

 
Akhlak Nabi Muhammad SAW Ketika Diludahi Seorang Yahudi
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Suatu hari kaum kafir Quraisy berencana melakukan perbuatan buruk kepada Nabi Muhammad SAW. Orang-orang Quraisy memang sangat benci dengan dakwah yang dilakukan Nabi SAW. Mereka lalu mencari seseorang untuk melancarkan aksi jahat itu, dan akhirnya didapati seorang yahudi dan disewalah orang yahudi itu. Yahudi tersbut yang akhirnya diberi perintah untuk melakukan aksi jahat kepada Nabi SAW seperti menyakiti, menghina, mengintimidasi dan melecehkan Nabi SAW.

Seorang Yahudi tersebut akhirnya melancarkan aksi kepada Nabi SAW di jalan yang sering dipakai Nabi SAW untuk pergi menuju Masjidil Haram. Ia awalnya menunggu Nabi SAW yang biasa melewati jalan tersebut, lalu ketika Nabi melewati jalan tersebut Yahudi itu memanggil Nabi SAW dan Nabi pun menoleh karena namanya dipanggil oleh seseorang dan untuk menghormati si pemanggil. Lantas tiba-tiba Nabi SAW diludahi wajahnya oleh yahudi tadi. Mendapati perlakuannya tersebut Nabi SAW sama sekali tidak marah  dan tidak melawan. Beliau sangatlah sabar sambil membersihkan air ludah di wajah yang mulia tersebut.

Dihari berikutnya Nabi SAW kembali ke kabah Masjidil Haram, lalu beliau SAW melewati jalan yang biasa dilewati. Dan Yahudi tersebut tetap melakukan aksinya dengan meludahi wajah Nabi SAW lagi. Namun sang Nabi tidak terlihat marah dan emosi sama sekali. Begitu mulianya sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW. Perbuatan tersebut dilancarkan seorang Yahudi tersebut terus-menerus hingga beberapa hari. Ia selalu meludahi Nabi SAW saat beliau SAW hendak pergi ke Masjidil Haram.

Namun disuatu hari, tiba saatnya Nabi berangkat ke Masjidil Haram tetapi tidak ditemui seorang Yahudi yang biasa meludahi wajah mulia Nabi SAW. Nabi lantas bertanya-tanya dan mencari informasi dimana seorang Yahudi tersebut. Dan akhirnya ada sebuah kabar bahwa seorang Yahudi tersebut sedang sakit. Setelah mendapat informasi tersebut Nabi SAW lantas kembali ke rumah dan membawa beberapa makanan dan oleh-oleh, termasuk membeli buah-buahan segar. Lantas makanan tersebut hendak diberikan oleh Nabi SAW kepada Yahudi tersebut yang sedang sakit.

Begitu mulia nya akhlak Rasulullah SAW. Meskipun kepada seseorang yang menyakitinya, beliau tetap menghadapi dengan akhlak dan justru malah mengunjunginya ketika sakit dan memberi oleh-oleh tersebut.

Tibalah saat ketika Nabi SAW menjenguk ke rumah si Yahudi, Nabi berjalan menuju rumah si Yahudi. Setelah sampai di rumah si Yahudi Nabi langsung mengetuk pintu, dan disambut setelah mengetuk dengan pertanyaan dari dalam rumah “siapa yang datang ya?” dengan suara seperti lemas dan sakit. Lalu Nabi menjawab” Aku Muhammad’’. Si Yahudi nampaknya belum tahu siapa yang datang. Dan ia kembali bertanya “ Muhammad siapa ya?” lalu Nabi menimpali “AKu Muhammad utusan Allah”. Lalu ketika pintu dibuka, begitu kagetnya si Yahudi tersebut karena seorang tersebut adalah orang yang biasa ia ludahi ketika akan menuju Masjidl Haram. Yahudi tersebut bertanya ”Buat apa kamu datang kesini?” lalu Nabi menjawab. “Saya datang kesini untuk menjengukmu saudaraku, sebab aku mendengar jika kau telah sakit” begitu malu dan tersentuhnya si Yahudi tersebut. Orang yang dulunya ia sakiti, kini menjenguknya ketika sakit dan membawa banyak makanan.

Yahudi tadi sangatlah terharu dan berkata ”Wahai Nabi Muhammad, perlu diketahui sejak diriku sakit tidak ada seorangpun yang mau menjengukku. Padahal beberapa kali aku telah mengutus seseorang agar ia datang dan memberikan sesuatu kepada diriku. Tetapi engkau, yang sudah aku sakiti berkali-kali dan aku ludahi berkali-kali selama ini adalah orang yang pertama kali menjenguk diriku” Orang Yahudi itu benar-benar terharu dengan sifat mulia yang dimiliki Nabi SAW. Bayangkan temannya saja tidak ada yang menjenguknya, tetapi orang yang selama ini ia sakiti malah menjenguk dengan membawa banyak oleh-oleh.

Orang Yahudi itu lalu meminta maaf kepada Nabi SAW dan memeluknya. Setelah itu Yahudi tersebut akhirnya berikrar dan bersyahadat kepada Nabi SAW. Dan akhirnya orang Yahudi itu menjadi islam dan muallaf. Subhanallah, begitulah akhlak Nabi Muhammad SAW.


Tulisan ini merupakan catatan yang diolah dan dikembangkan dari content youtube Hidayah Ilahi Official. Tim redaksi bertanggungjawab sepenuhnya atas uraian dan narasi di dalam tulisan ini.

_______

Penulis: Athallah