Biografi Nyai Mariam Kanta Sumpena

Daftar Isi Profil Mariam Kanta Sumpena
Kelahiran
Nyai Mariam Kanta Sumpena lahir pada bulan Agustus 1927, di Tasikmalaya.
Pendidikan
Nyai Mariam Kanta Sumpena memulai pendidikkannya dengan belajar di Sekolah Rakyat Gadis. Setelah selesai, beliau melanjutkan belajar di Perguruan Muchtariah hingga Tamhidul Mu'allimin.
Karier
Setelah menyelesaikan masa belajarnya, Nyai Mariam mengajar di Bandung. Pada 1941 - 1945, ia mengajar agama di Sekolah Rakyat Nomor 39. Kemudian pada 1951 - 1956, ia pindah mengajar agama Sekolah Rakyat Raden Dewi. Di sela-sela aktivitasnya di sekolah, Mariam juga menjadi ketua di organisasi wanita.
Pada 1942 - 1946, menjadi ketua umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia Puteri di Bandung. Sekaligus juga menjadi ketua umum Pemudi NU Cabang Bandung.
Peranan di Nahdlatul Ulama
Kegiatannya dalam dunia politik, telah dirintis Mariam sejak era NU gabung Masyumi. Pada 1947 - 1951, ia menjabat sekretaris Masyumi daerah Priangan. Di saat yang sama ia juga menjadi sekretaris Muslimat NU Cabang Bandung. Pada 1951, ia naik menjadi wakil ketua konsul Muslimat Jawa Barat. Jabatan terakhir tersebut, dijabat hingga ia terpilih menjadi anggota parlemen dengan Nomor 195.
Aktif di Politik
Dari Dapil Jawa Tengah berhasil mengantarkan Nyai Mariam Kanta Sumpana sebagai anggota Fraksi NU pada Pemilu 1955 itu. Meski terpilih dari Jawa Tengah, namun ia sebenarnya banyak berkiprah di Jawa Barat.
Kunjungi Juga
- Laporan Pengumpulan Donasi
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua