Budi Hardiman: Teknologi Membuat Hewan Semakin Manusiawi dan Manusia Menjadi Makin Hewani

 
Budi Hardiman: Teknologi Membuat Hewan Semakin Manusiawi dan Manusia Menjadi Makin Hewani
Sumber Gambar: Lakpesdam PBNU

Laduni.ID, Jakarta - Siklus perubahan besar pada diri manusia, di mana mesin makin manusiawi (AI). Hal ini lantaran teknologi mesin hampir telah mewakili kegiatan dan aktivitas manusia sekarang, sedangkan manusia sendiri makin mekanistis (kontrol perilaku) yang menggambarkan manusia menjadi teknologi. Hal ini tidak boleh terbalik, karena cara pandang tersebut hanya menjadikan manusia sebagai alat atau mediator untuk membantu kepentingan teknologi.

Perkembangan teknologi yang semakin masif dapat memiliki dampak yang kompleks pada manusia dan hewan. Di satu sisi, teknologi dapat memberikan kemudahan dan keuntungan bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pelayanan kesehatan yang lebih efisien , akses informasi yang lebih luas dan kemajuan ekonomi Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi yang tidak bijaksana juga dapat membuat manusia menjadi lebih "hewani" dalam beberapa hal.

Menurut Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman  guru besar Universitas Pelita Harapan Jakarta, menjelaskan bahwa Hewan yang semakin manusiawi, tetapi manusia menjadi makin hewani. Hal ini didasarkan pada kenyataan sekarang banyak ditemukannya metode-metode baru yang dapat membantu hewan menjadi cerdas, yang di suatu sisi untuk membantu menggantikan peran manusia. Justru malah manusia makin hewani, dengan pesatnya teknologi dan mudahnya menjangkau orang lain lewat media ini, manusia semakin hewani, maraknya perselingkuhan, perceraian, free sex, dan hal-hal lain yang memudahkan manusia menyalurkan nafsunya.

Oleh sebab itu, banyak tantangan yang perlu dipersiapkan dari sekarang untuk menanggulangi arus besar ini. Kehebatan teknologi membuat manusia malas dan susah berpikir kritis. Mereka sudah disediakan hal yang instan tanpa bekerja, mereka bekerja di layar tanpa banyak bergerak, semua tantangan tersebut jika lengah dihadapi menusia akan kehilangan fitrah kemanusiaannya.

Peta pemikiran manusia juga berubah, dulu awalnya mereka harus berpikir untuk menyelesai sebuah masalah atau menemukan masalah, justru sekarang mereka disediakan persoalan yang dimediasi dan dikemas sedemikian rupa hingga hal itu seolah-olah kebenaran yang mesti dibenarkan.

Kehadiran teknologi membuat manusia banyak kehilangan pekerjaannya, pasar-pasar mulai gulung tikar, toko-toko mulai hilang pindah ke layar. Namun sekalipun begitu, jika dengan memperlakukan “Imagining the Future Society” ini dan mampu merefleksi dapat membantu manusia menjadi unggul menjadi manusia sejati. Contoh kecil CCTV yang dapat mencegah kejahatan, lampu lalu lintas yang dapat mengolah kemacetan, dan alat-alat canggih lain yang dapat diolah sedemikian rupa akan melahirkan cara baru yang akan membantu misi besar manusia.

Ahmad Najib Burhani juga menegaskan, jika teknologi AI ini digunakan dengan baik, maka akan lahir yang namanya “manusia super”. Manusia super adalah manusia yang mampu menghilangkan sesuatu yang menjadi masalah bagi manusia sendiri, contoh kecil seperti ditemukannya akhir-akhir ini teknologi genetika, sebuah teknologi yang mampu membantu manusia menghilangkan penyakit turunan, menanggulangi kecacatan bayi, melahirkan anak-anak yang mungkin dengan fisik sempurna dari lahir.

"Hari ke-2 Muktamar Pemikiran NU ke-2 tahun 2023"

___________________________________
Penulis:  Kholaf Al Muntadar

Editor: Rozikin