Info Harian Laduni.ID: 25 Januari 2024

 
Info Harian Laduni.ID: 25 Januari 2024

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Kamis, 25 Januari 2024 bertepatan dengan hari lahir KH. Hasyim Arsyad, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy dan hari wafat KH. Abdullah Mubarok, Habib Husein bin Hadi Al-Hamid.

KH. Hasyim Arsyad
KH. Hasyim Arsyad lahir pada hari Senin pagi tanggal 25 Januari 1935 M. bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1350 H. di Toli-Toli, Sulawesi Tengah dan KH. Hasyim Arsyad meninggal di rumah pada hari Jum’at, 2 September 2011 dan dimakamkan di pemakaman Islam Kota Manado.

Pada tahun 1964, Kyai Hasyim meninggalkan Kota Palu atas tugas yang diberikan oleh Guru Tua untuk membuka Madrasah Ibtidaiyyah Alkhaerat di Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Walaupun tugas tersebut dianggap berat, karena harus meninggalkan pekerjaannya sebagai PNS yang diangkat pada tahun 1963 di Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah dan pekerjan tambahan sebagai tukang jahit.

Sebagai alumni Pesantren Alkhaerat, KH. Hasyim Arsyad selain memberikan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan formal, juga melalui lembaga informal, seperti khutbah dan ceramah agama di masjid, majelis taklim, dan ceramah dalam peringatan hari-hari besar Islam.

Simak biografi selengkapnya di: KH. Hasyim Arsyad
Simak Chart Silsilah Sanad Guru KH. Hasyim Arsyad

KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy
KH. Muhammad Imdad  atau yang akrab dengan sapaan KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy lahir pada 25 Januari 1980 di Desa Sukorejo Situbondo. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Dhofier Munawwar dengan Nyai Hj. Zainiyah As’ad.

KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy menikah dengan Ning Sari. Pernikahan keduanya berawal dari wasiat yang disampaikan oleh kakaknya Nyai. Hj. Makkiyah As’ad bahwa, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy dikawinkan dengan Ning Sari.

KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy adalah ulama Kharismatik, tawadlu, dan berpenampilan sederhana berasal dari Situbondo Jawa Timur, beliau adalah pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah ke-4 (empat) setelah KH. R. Ahmad Fawaid As’ad.

Isyarah estafet kepemimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dari KH. R. Ahmad Fawaid As’ad ke tangan KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy sudah ada sejak dulu. Menurut Nyai. Hj. Makkiyah As’ad sekitar tahun 1980-an, Nyai Zainiyah As’ad sering bercanda, bahwa setelah KH. Fawaid, yang meneruskan Pondok Sukorejo nanti adalah Ra Zaim. “Candaan Nyai Zai tersebut sekarang menjadi kenyataan,” imbuh Nyai Makki.

Selain itu, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy juga menggagas komunitas Jamiyah Shalawat yang diberi nama Bhenning. Komunitas ini terinspirasi bait kasidah shalawat mahallul qiyam salah satu karya sastra ulama terdahulu yaitu Hawdukas shafil  mubarrad wirduna yawman nusuri.

Simak biografi selengkapnya di: KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy
Simak Chart Silsilah Sanad Guru KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy

KH. Abdullah Mubarok
KH. Abdullah Mubarok atau yang akrab dipanggil Abah Sepuh lahir tahun 1836 M, di Desa Cicalung, Kecamatan Tarikolot, Kabupaten Sumedang. Sekarang, kampung tersebut masuk ke dalam Desa Tanjungsari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Beliau merupakan putra dari R. Nurapraja. Dan Abah Sepuh wafat pada tangal 25 Januari 1956 M dalam usia yang cukup panjang, yaitu 120 tahun.

Pada tahun 1890 M, ketika usianya 50 tahun, beliau membuka pengajian. Mula-mula di kampung Tundangan, kemudian ke kapung Cisero. Dan di tahun 1902 M, pindah ke kampung Godebag. Karena itulah beliau dikenal dengan sebutan Ajengan Godebag. Pada tahun 1905 M, beliau mendirikan Pesantren Suryalaya yang ternyata menarik minat masyarakat dan kemudian berkembang subur dan masih berdiri dan berkembang hingga sekarang.

Pada tahun 1907 M, guru tarekatnya dari Cirebon, Syekh Tolhah, sempat mengunjungi Pesantren Godebag. Gurunya tersebut melihat pesantren sebagai masa depan cerah untuk mengembangkan ilmu agama, termasuk tarekat. Maka, sekitar tahun 1908 dalam usia 72 tahun, beliau diangkat secara resmi (khirqoh) sebagai guru dan pemimpin pengamalan Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah oleh Syekh Tolhah.

Pada tahun 1950 M, ketika usianya memasuki 114 tahun, Abah Sepuh mengangkat salah seorang putranya, KH. Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin, sebagai pendamping yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin.

Simak biografi selengkapnya di: KH. Abdullah Mubarok
Simak Chart Silsilah Sanad Guru KH. Abdullah Mubarok

Habib Husein bin Hadi Al-Hamid
Habib Husein lahir pada tahun 1862 M di Hadramaut, Yaman Selatan. Beliau merupakan putra dari pasangan Habib Hadi bin Salim Al-Hamid dan Ummu Hani.

Habib Husein wafat hari Jum’at Legi, 11 Safar 1406 H / 25 Januari 1986 M dan dimakamkan di sebelah utara Masjid Al-Mubarok, kompleks Pondok Pesantren Ahlussunnah wal Jamaah, Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam sebuah perjalanan bersama dengan para habaib dari berziarah ke Makam Habib Husein bin Abdullah Alaydrus (Kramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara). Habib Husein di dalam kereta api pernah dipaksa untuk menyediakan tempat duduknya oleh seorang pemuda kumal dan hanya memakai kaos oblong.

Melihat seorang pemuda yang berdiri di depan beliau, Habib Husein kemudian berdiri sembari menyerahkan tempat duduknya kepada pemuda asing itu. Setelah berdialog beberapa saat dan Habib Husein memberi bekal uang yang tersisa pada pemuda tersebut.

Tidak berapa lama, tiba-tiba pemuda asing itu menghilang begitu saja. Ketika teman-teman Habib Husein mendapatinya sendirian, dan menanyakan tentang keberadaan pemuda asing tadi, Habib Husein berkata, “beliau itu sebenarnya adalah Nabiyallah Khiddir Alaihi Salam.”

Habib Husein termasuk seorang Waliyullah yang berumur panjang, wafat dalam usia 124 tahun dan jauh dari penyakit-penyakit. Kunci dari berumur panjang dan tidak pernah sakit adalah:

  1. Tidak pernah meninggalkan shalat subuh berjamaah di masjid
  2. Tidak mempunyai sedikit pun rasa iri dan dengki terhadap pemberian orang lain
  3. Gemar melakukan jalan kaki sekitar satu jam, sambil berdakwah, setiap tempat yang beliau lalui selalu mendatangkan rahmah. Beliau berjalan kaki dari rumahnya yang ada di Brani menuju ke pasar atau mengelilingi kampung.

Simak biografi selengkapnya di: Habib Husein bin Hadi Al-Hamid
Simak Chart Silsilah Sanad Guru Habib Husein bin Hadi Al-Hamid

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.