Ziarah di Makam Syekh Akbar Abdul Fattah, Mursyid Tarekat Idrisiyah Tasikmalaya

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Syekh Akbar Abdul Fattah, Mursyid Tarekat Idrisiyah Tasikmalaya

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
  4. Fadilah
  5. Peninggalan
  6. Oleh-oleh
  7. Sumber

 

Laduni.ID, Jakarta - Syekh Akbar Abdul Fattah adalah ulama besar dari Tasikmalaya dan pendiri pesantren Idrisiyah Tasikmalaya yang didirikan pada tahun 1947. Syekh Akbar Abdul Fattah membawa ajaran Tarekat Sanusiyah, yang di kemudian hari berganti nama menjadi Tarekat Idrisiyah karena tiga alasan. Pertama, untuk berlindung dari tekanan politik kaum kolonialis Belanda. Kedua, kandungan ajaran kedua aliran itu sama, karena Idrisiyah juga merupakan anak Tarekat Sanusiyah, yang sama-sama berguru kepada Syekh Ahmad bin Idris.

Ketiga, untuk mendapatkan berkah Syekh Ahmad bin Idris atas keistimewaan lafaz zikirnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan Nabi Khidlir, yaitu Fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma wasi’ahu ‘ilmullah. Di Cidahu, Syekh Akbar Abdul Fatah menghadapi berbagai tantangan, baik dari penjajah Belanda maupun para jawara. Namun semua itu beliau hadapi tanpa takut sedikit pun.

Tiga tahun kemudian beliau mulai mendirikan beberapa zawiah di beberapa tempat, terutama di Jawa Barat, masing-masing dilengkapi dengan sebuah masjid, Al-Fatah. Pada 1930, beliau sempat berdakwah sampai ke Batavia, singgah di Masjid Kebon Jeruk, kini di kawasan Jakarta Kota. Dia juga sempat mengembangkan tarekat di Masjid Al-Makmur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

1. Profil

Syekh Akbar Abdul Fatah adalah salah satu ulama terkenal di Tasikmalaya yang diyakini memiliki segudang karomah. Beliau dilahirkan pada 1884 di Desa Cidahu Tasikmalaya.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. Syekh Muhammad Sudjai Al-Kudani
  2. Syekh Abdul Alim Ash-Shiddiqy
  3. Syekh Abdullah Dagistani
  4. Syekh Ahmad Syarif As-Sanusi

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Syekh Akbar Abdul Fattah

2. Lokasi Makam

Syekh Akbar Abdul Fatah wafat pada 1947 dalam usia 63 tahun, dimakamkan dalam kompleks Pesantren Al-Fathiyah al-Idrisiyah, Jalan Raya Ciawi Km 8, Kampung Pagendingan, Kecamatan Cisanyong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

3. Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

4. Fadilah

Makam Syekh Akbar Abdul Fatah banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tasikmalaya saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di kompleks Pesantren Al-Fathiyah al-Idrisiyah, Jalan Raya Ciawi Km 8, Kampung Pagendingan, Kecamatan Cisanyong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Syekh Akbar Abdul Fatah, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki, dan dimudahkan dalam meraih cita-citanya.

5. Peninggalan

Mendirikan Pesantren
Pesantren Tharekat Idrisiyyah didirikan tahun 1932 oleh Syekh Akbar Abdul Fatah, kemudian pada tahun 1947 diteruskan oleh putranya, Syekh Akbar Muhammad Dahlan sampai wafatnya tahun 2001, dan sekarang tampuk pimpinan Tharekat ini dipegang oleh Syeh Akbar KH. Daud Muhammad Dahlan. Di samping memiliki asrama untuk santri, Tharekat Idrisiyyah juga memiliki lembaga pendidikan yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang berada di bawah naungan Yayasan Fathiyyah Idrisiyyah.

Pesantren Tharekat Idrisiyyah yang juga mempunyai nama Yayasan Al-Idrisiyyah, terletak di Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya sekitar 80 Km ke arah Selatan dari ibukota propinsi Jawa Barat, Bandung dan 10 Km sebelum memasuki ibukota Kabupaten Tasikmalaya. Letak Pesantren Fadris ini cukup strategis kerena berada di jalur jalan propinsi, sehingga kalau dari Jakarta, cukup naik angkutan Jakarta-Tasikmalaya, bisa langsung berhenti di depan komplek pesantren.

6. Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Kab. Tasikmalaya di antaranya:
Batik Tasikmalaya, Kelom Geulis, Payung Geulis, Keripik Sukun, Wajit, Sale Pisang, Opak, Tutug Oncom.

7. Sumber

Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs:
https://www.facebook.com