Menghargai Kebaikan Orang Lain

 
Menghargai Kebaikan Orang Lain

LADUNI.ID - Ketika Ibnu Abbas tinggal di rumah bibinya bernama Maimunah istri Nabi SAW yang terakhir, ia mempersiapkan perlengkapan wudhu Nabi SAW. Ketika Nabi SAW. mau berwudhu, ternyata air wudhu sudah tersedia. Lalu Beliau bertanya kepada isterinya, Maimunah: "Siapa yang mempersiapkan ini? Maimunah menjawab: "Abdullah bin Abbas yang mempersiapkannya". Langsung Nabi SAW. mendoakan khusus untuk Ibnu Abbas: "Allahumma 'Allimhu at-Ta'wil wa Faqqihhu fi af-Din". Artinya, ya Allah ajarkanlah ia tentang Tafsir al-Qur'an dan berilah pemahaman agama yang mendalam". (HR. Thabarani dari Ibnu Abbas).

Atas doa Nabi SAW ini, maka Ibnu Abbas termasuk sahabat yang paling ahli dalam bidang tafsir al-Qur'an walaupun umurnya masih sangat muda. Ketika Nabi SAW. wafat, usia Ibnu Abbas baru 13 tahun.

Sikap Nabi SAW. menghargai kebaikan Ibnu Abbas dengan balasan doa, ini bisa menjadi tuntunan apabila ada orang lain berbuat baik atau membantu kita sebaiknya kita menghargai kebaikan dan bantuannya dengan mendoakan kebaikan untuknya.

Betapa banyak orang yang pernah berbuat baik dan membantu proses perjalanan hidup kita sehingga bisa seperti sekarang ini, mulai dari kedua orang tua, saudara2, keluarga terdekat dan terjauh, para guru, sahabat, rekan kerja, dan banyak pihak lainnya yang tak terhitung pasti pernah membantu kita. Apakah sudah mendoakan mereka? Marilah saling mendoakan semoga hidup kita sukses penuh ridha dan berkah dari Allah Yang Maha Bijaksana.

Nabi SAW sebagai guru atau orang tua mendoakan Ibnu Abbas sebagai muridnya atau sebagai anaknya, ini bisa menjadi tuntunan bagi seorang guru atau dosen atau orang tua agar selalu mendoakan murid-murid atau mahasiswanya atau anak-anaknya agar cerdas dan mengerti ilmu agama secara mendalam. Upaya pencerdasan perlu kekuatan spritualitas doa dari orang tua dan para guru.

Oleh: Dr. Wajidi Sayadi

Dosen IAIN Pontianak 

 

 

Tags