Hizbut Tahrir, Sebuah Konsep Tak Utuh

 
Hizbut Tahrir, Sebuah Konsep Tak Utuh

LADUNI.ID - Syaikh Musthofa Nahran Mesir adalah pakar dan peneliti aliran-aliran klasik dan kontemporer dalam Islam. Beliau menjadi pemateri kedua dalam Munas dan Konbes NU 2019 setelah Syaikh Taufiq al-Buthi, pada Rabu 27 Februari 2019 di PP Miftahul Huda Citangkolo Banjar.

Syaikh Musthofa Nahran mengawali dengan menyebutkan fenomena yang terjadi mutakhir ini. Perubahan masa dari Daulah Khilafah Utsmaniyah ke Republik berkembang di berbagai tempat dan negara. Bagaimana menyikapi perubahan tersebut?

Diantara aliran kontemporer yang disebut Syaikh Musthofa adalah Hizbut Tahrir, organisasi politik yang didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani. "Hizbut Tahrir tidak mempunyai konsep yang utuh. Hanya mengambil/mencomot sana-sini semboyan-semboyan dari khazanah-khazanah kitab klasik Islam lalu mecocokkannya sesuai selera mereka sendiri. Lalu dijual tanpa memahami dengan baik konsep-konsep dari jargon/istilah yang dijualnya itu!" Tegas Syaikh Musthofa Nahran.

Syaikh Taufiq Ramadhan al-Buthi menambahkan, bahwa Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani di Palestina. Namun dia menerima gaji dari Kerajaan Britania/Inggris. Sedangkan Inggris tak memedulikan sama sekali tentang Khilafah Islamiyah. Adapun al-Qaeda merupakan buatan Amerika yang diterjunkan di Afghanistan. Dan fenomena hadirnya ISIS oleh Abubakar al-Baghdadi tidak lepas dari sponsor dan dukungan Amerika.

Oleh :Syaroni As-Samfuriy